
Semarapura, DenPost
Kemalangan dialami tiga bersaudara yakni Ni Wayan Sudiarni (13), Ni Kadek Sudiartini (10) dan Ni Nyoman Sudiardini (7) asal Br. Buayang, Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung. Di usianya yang masih belia, tiga anak-anak ini hanya dirawat oleh kakek dan neneknya. Ibunya yakni Ni Wayan Sadiani sudah kawin lagi. Sedangkan ayahnya, Wayan Muliastra, diamankan Satpol PP dan dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli karena diduga mengalami gangguan jiwa.
Sang kakek, Nyoman Mundri, ketika ditemui dirumahnya mengatakan, anaknya (Muliastra-red) ditangkap Satpol PP gara-gara ngamuk membawa bambu di Pasar Badung pada Kamis (9/1). Setelah ditangkap Muliastra kemudian dibawa ke RSJ Provinsi Bali. “Anak saya memang sudah sakit sejak enam tahun lalu. Bahkan sempat dirawat di RSJ Bangli. Kadang kumat dan kadang normal lagi, ” ucap Mundri.
Dengan kondisi tersebut, kini ketiga anak anak tersebut hanya dirawat kakek dan neneknya. Sayangnya kondisi sang nenek yakni Nyoman Tarin kini masih sakit. Tenggorokannya terpaksa dilubangi karena mengalami sakit kanker. Untuk kebutuhan sehari-hari ketiga anak tersebut hanya mengandalkan hasil dari sang kakek yang menyakap tanah orang lain. Untuk menambah uang dapur, ketiganya membuat ceper untuk dijual.
Kondisi ketiga anak tersebut mendapat perhatian Ketua DPRD Klungkung, AA Gde Anom. Bersama Ketua KNPI Klungkung, AA Gde Utama Indra Prayoga, politisi PDIP ini menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang kepada ketiga anak tersebut. Agar tidak putus sekolah, AA Anom juga memberikan uang Rp 1 juta per bulan dari Bantuan Operasional Pimpinan (BOP) miliknya selama dirinya menjabat sebagai Ketua DPRD Klungkung. (119)