Tonja, DenPost
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Prof. IGN Sudiana, mengatakan, hari Siwaratri yang disusul rahinan Tilem Kapitu, merupakan puncak alam Siwa yang memiliki kekuatan untuk melebur dosa. Menurutnya ini sesuai dengan Siwa Purana (kitab Siwa). Dikatakan Sudiana, ini akan ditandai dengan malam tergelap dibanding malam-malam lainnya, sehingga baik untuk peleburan dosa.
“Dosa itu bisa dilebur dengan tapa, berata, yoga dan semadi. Dilebur bukan berati hilang, namun dilebur dari tidak baik jadi baik,” ujarnya, saat diwawancarai, Kamis (23/1). Ia menekankan, Siwaratri tidak sekadar begadang apalagi begadang melakukan tindak asusila dan mabuk-mabukan. Dikatakannya, begadang sebaiknya digunakan untuk membaca mitologi kehidupan seperti “Mahabarata” dan “Ramayana” sebagai acuan introspeksi diri.
“Begadang dengan menyebut nama Tuhan, melakukan tapa, berata, yoga dan semadi agar eling dengan diri, eling dengan lingkungan. Eling kadadyaning wang, ingat dengan tujuan hidup,” sarannya. (wir)