Desa Adat Renon terus berupaya menopang perekonomian warganya. Selain dengan mengembangkan LPD, juga dengan membentuk Baga Utsaha Pedruwen Desa Adat (BUPDA). Salah satu usaha yang tengah dilaksanakan dengan membangun warung serati.
Warung serati yang berlokasi di Pasar Renon 2, Jalan Tukad Badung sudah berjalan sekitar 1,5 tahun. “Warung ini untuk pemberdayaan krama istri dan werdha di Desa Adat Renon. Warung ini menyiapkan sarana prasarana upakara banten. Serati yang ingin membuat banten sarananya disiapkan di warung tersebut. Sedangkan Jenis jejahitan yang lain, seperti ceper dan serobong daksina, bisa disiapkan krama istri dan wredha lainnya. Karena itu, warung serati memprioritaskan menampung sarana dan prasarana upakara yang diproduksi di Renon,’’ kata Bendesa Adat Renon, I Made Sutama, Minggu (26/1).
Selain mengembangkan warung serati, kata Sutama, desa adat juga tengah merancang toko grosir, yang nantinya akan menyiapkan barang-barang bagi pedagang kelontong di Desa Adat Renon. Barang yang disediakan, harganya relatif bersaing. ‘’Kami sudah melakukan pendataan pedagang, baik per ruas jalan maupun menurut jenis dagangannya. Hasilnya, jumlah pedagang di Renon cukup banyak,’’ katanya. (kar)
Posting ini diterbitkan pada Minggu, 26 Januari 2020 16:19
Tinggalkan Komentar