Dangri, DenPost
Terbatasnya daya tampung SMP negeri, dinilai salah satu pemicu kisruhnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Denpasar. Mengantisipasi hal itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar, akan menerapkan beberapa jalur. Termasuk jalur zonasi. Itu terungkap dalam rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Denpasar, dengan Disdikpora, Dinas Kebudayaan dan kepala SMP Negeri, Jumat (7/2).
Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar, Drs. I Wayan Duaja, mengatakan pertemuan ini dilaksanakan untuk mendalami sistem yang akan diterapkan pada PPDB tahun ajaran 2020/2021 ini. Pihaknya berharap dengan pemahaman semua pihak nantinya PPDB di Kota Denpasar berlansung lancer dan terhindar dari kekisruhan seperti tahun-tahun sebelumnya. ‘’Kami mengundang Disdipora dan dan kepala SMP negeri bukan untuk lobi-lobi, tapi kami ingin semua pihak taat aturan. Artinya, dalam PPBD ini semua pihak konsitsen menerapkan aturan, khususnya Permendibud No. 44 tahun 2029,’’ kata Duaja, didampingi Wakil Ketua Komisi IV, Drs. Ketut Sudana, M.Pd.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gunawan, mengatakan terkait PPDB tahun ini, pihaknya sudah membuat kajian zonasi yang dibantu Unud. Di mana, zonasi di Kota Denpasar berbasis desa/ kelurahan, yang terbagi dalam empat zona. Selain itu juga telah dilaksanakan Fokus Group Discussion (FGD), guna minta masukan dan saran terkait PPDB.
Menurut Gunawan tahun ini, lulusan SD di Kota Denpasar yang akan melanjutkan ke tingkat SMP mencapai 14 ribu orang. Sedangkan daya tamping SMP negeri, termasuk SMPN 14 yakni 3.502 orang. ‘’Jumlah ini turun dibandingkan tahun lalu, karena saat itu penerimaan dipaksakan maksimal, meski daya tamping terbatas,’’ kata Gunawan.
Sedangkan sistem yang diterapkan melalui beberapa jalur. Yakni, Zonasi aspirmasi, prestasi, penghargaan dan perpindahan tugas orang tua murid. Zonasi sebanyak 50 persen. Di mana, seleksinya mengacu pada nilai hasil ujian bersama, untuk mata pelajaran, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Seleksinya akan dilaksanakan di sekolah masing-maisng. Sementara pendaftaran tetap secara online. (kar)