

Kesiman, DenPost
Merebaknya isu virus Afrika Swine Fever (ASF) yang menyerang babi di Bali, mendapat perhatian serius Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede. Pasalnya, isu tersebut membuat penjualan dan konsumsi daging babi menurun drastis.
‘’Kondisi ini berdampak pula dengan turunnya harga daging babi, sehingga menyebabkan peternak babi, khususnya yang rumahan mengalami kerugian. Melalui kesempatan ini, kami membeli beberapa babi milik warga, untuk dipotong dan dibagikan kepada masyarakat,’’ kata Ngurah Gede, Senin (17/2), di Puri Ageng Pemayun Kesiman.
Dikatakannya, tradisi nampah celeng (potong babi) ini bukan kali ini saja. Tradisi ini sudah berlangsung sejak 2003 lalu atau sebelum duduk sebagai anggota DPRD Denpasar dan berlangsung setiap enam bulan sekali. Sekali potong, katanya, rata-rata 2 ton atau sekitar 17-18 ekor babi. Mengingat tahun ini momentumnya bersamaan dengan merebaknya isu ASF, karena itulah, pihaknya mengajak pangurus PAC PDI Perjuangan Denpasar Timur untuk bersama-sama mengampanyekan bahwa daging babi aman dikonsumsi.
‘’Kami ingin melalui kegiatan berbagai daging babi menjelang hari suci Galungan ini, masyarakat Denpasar tak takut makan daging babi. Terpenting babi yang dipotong sehat dan pengolahannya tepat,’’ ujar Ngurah Gede, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar itu. (105)