Negara, DenPost
Pantai Pebuahan selama ini cukup dikenal sebagai pantai yang indah dan warung lesehan ikan bakar. Namun pantai ini porak poranda karena diterjang bencana abrasi.
Pantai terkikis puluhan meter lebih dan membuat puluhan rumah warga hanyut dan hancur.
Setiap tahun pantai ini terkikis sehingga warung lesehan ikan banyak yang tergusur dan pindah. Namun beberapa pengusaha lesehan berusaha bertahan di tengah gempuran ombak.
Penanganan abrasi Pantai Pebuahan hingga saat ini juga belum ada realisasi meski pejabat daerah hingga pusat sudah beberapa kali mengecek abrasi.
Guna membangkitkan kembali wisata Pebuahan, Banjar Pebuahan dan Desa Banyubiru ingin menghidupkan kembali ikon khas pesisir ini lewat festival.
Banyubiru Kuliner (Bakul) Festival digelar mulai Kamis (27/2) hingga Minggu (1/3).
Perbekel Banyubiru, I Komang Yuhartono, didampingi Kepala Dusun Pebuahan, Kanzan, Kamis (27/2) mengatakan, Bakul Festival digelar untuk menepis berita yang selalu membuat nama Pebuahan makin terpuruk. “Kami akui karena musibah alam Pantai Pebuahan terkikis. Namun tidak mempengaruhi kehidupan warga. Mereka tetap beraktivitas dengan baik dan normal. Karena itu kami ingin warga memiliki semangat lagi menghidupkan nama Pebuahan,” kata Yuhartono.
Dikatakna pula, potensi Pebuahan cukup besar. Karena selain lesehan dan nelayan yang selalu mendapatkan ikan, juga ada atraksi makepung pantai. Ditampilkan juga hiburan-hiburan yang ada di wilayah Banyubiru. “Rencana Sabtu sore kami gelar makepung pantai,” jelasnya. (120)