
Semarapura, DenPost
Isu adanya kulkul Pejenengan di Puri Agung Klungkung berbunyi pada malam pengerupukan, Selasa (23/3), membuat warga ramai-ramai tangkil sembahyang nunas tirta di Pura Pejenengan, Jumat (27/3). Kondisi ini mendapat perhatian Kapolres Klungkung, AKBP Komang Sudana. Bersama jajarannya, Kapolres langsung turun mengimbau agar warga tidak berkumpul dan menyarankan melakukan persembahyangan di rumah.
imbauan inipun langsung ditindaklanjuti warga yang tangkil sembahyang maupun para pemangku di Pura Pejenengan. Mereka satu per satu langsung membubarkan diri seusai sembayang. Namun ada juga warga yang balik lagi karena pintu di Pura Pejenengan sudah langsung ditutup. Seperti yang dialami AA Putra dari Puri Akah. Dia bersama keluarganya terpaksa balik lagi setelah mendapat imbauan jajaran Polres.
“Ya mau bagaimana lagi, kami akan ikuti imbauan pemerintah,” ujar AA Rai.
Sementara salah seorang pemangku di Pura Pejenengan, Jro Mangku Suta, tidak mempersoalkan langkah yang diambil Polres Klungkung. Karena menurut dia, warga tidak harus tangkil dan nunas tirta ke Pura Pejenengan. Warga dikatakan cukup ngayeng di merajan masing-masing untuk meminta keselamatan dan terhindar dari virus Covid-19. “Warga bisa ngayeng di merajan masing-masing dan minta keselamatan dan doa kepada Ida Betara di Pura Pejenengan,” katanya.
Sementara itu, setelah warga mulai bubar, jajaran Polres bersama TNI dan Diskes Klungkung langsung melakukan penyemprotan di sekitar Pura Pejenengan. Saat itu hadir juga Ketua PHDI Klungkung, Putu Suarta. Bahkan melalui pengeras suara, Putu Suarta juga mengimbau warga agar sembahyang di rumah masing-masing dan tetap mengikuti instruksi dan imbauan pemerintah terkait penanganan virus Covid-19. (119)