
Legian, DenPost
Harapan warga Legian akan penanaman tabebuya di sepanjang pinggiran Tukad Mati ternyata belum kesampaian. Namun di sisi lain, ternyata yang datang adalah pohon Flamboyan. Bahkan sudah langsung ditanam di lobang-lobang yang disiapkan.
Mendapati kondisi ini, Ketua LPM Legian, Ketut Sudana langsung meminta pekerja yang menanam pohon tersebut menghentikan aktivitasnya. Bukan itu saja, pohon flamboyan yang sudah ditanam diminta dicabut kembali. Mau tidak mau akhirnya sekitar seratusan pohon yang sudah ditanam, akhirnya dicabut kembali.
Sudana dihubungi via telepon, Selasa (31/3/2020) membenarkan dirinya geram karena penanaman tersebut dinilainya tanpa melalui koordinasi sebelumnya. Selain itu pohon yanh ditanam berbeda dengan yang sudah disepakti dan disetujui warga. “Awalnya saya kaget, kok kayak “Wong Samar” yang menanam tidak kelihatan tiba-tiba pohon sudah “mejujuk” ujarnya.
Bahkan ada sekitar seratus pohon yang sudah ditanam. Akhirnya dia mencoba menelusuri dan ditemukan sejumlah pekerja sedang menyiapkan pohon di samping lobang. “Langsung saya stop, saya tanya katanya disuruh pihak PUPR Badung. Tapi kok tidak ada koordinasi atau surat pemberitahuan,” bebernya.
Selain menyetop penanaman, dia juga meminta pohon plamboyan yang sudah ditanama agar dicabut kembali. Kenapa dia bersikap tegas, karena sesuai kesepakatan dengan pihal Dinas LHK pohon yang akan ditanam di sana adalah Tabebuya. Hal ini juga sudah diketahui oleh masyarakat. “,Kalau sekarang tiba-tiba berubah, kan masyarakat nanti bertanya ada apa. Karena tanpa pemberitahuan sama sekali,” ungkapnya.
Sebenarnya pohon Flamboyan bunganya juga bagus dan batangnya kuat. Hanya saja itu nantinya akan menghasilkan sampah. Padahal hal inilah yang dihindari sehingga dipilih Tabebuya.
Kalaupun dilakukan pergantian, seharusnya juga ada surat pemberitahuan sehingga bisa dijadikan dasar untuk menyampaikan ke masyarakat. “Kan tidak bisa diganti begitu saja tanpa ada pemberitahuan, kami yang dibawah akan ditanya ada apa,” sodoknya.
Padahal sambungnya, saat bertemu dengan pihak LHK Badung, katanya sudah siap dengan 400 pohon yang akan ditanam di sana. “Pak Lurah dan Pak Camat sudah koordinasi dengan pihak PUPR untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” pungkasnya.
Kadis PUPR, IB Surya Suamba membenarkan adanya kejadian tersebut. Sebenarnya pihaknya ingin membantu, karena kebetulan ada yang menyumbang pohon Flamboyan. Karena di kawasan Tukad Mati Legian direncanakan penghijauan dengan penanaman pohon, maka bantuan tersebut diarahkan ke Legian. Diakuinya dalam situasi saat ini untuk anggaran pengadaan kegiatan ditunda sesuai instruksi yang ia diterima. “,Kebetulan ada yang nyumbang sudah berupa pohon, kami arahkan ke sana. Tapi ternyata karena warga meminta Tabebuya, sudah kami cabut. Itu tidak masalah,” ujarnya.
Selanjutnya pohon tersebut sudah ditanam kembali di bantaran tukad mati kawasan Pelasa. “Kebetulan di sana meminta Flamboyan, jadi kami arahkan ke sana, dan sudah ditanam,” pungkasnya. (113)