Semarapura, DenPost
Merebaknya covid-19 berdampak pula pad operasional jasa transportasi laut yakni fast boat (kapal) di Kabupaten Klungkung. Ada beberapa kapal cepat yang tidak beroperasi sejak Rabu (15/4). Alasannya tidak hanya karena sepi penumpang, namun juga karena informasi ada warga Kusamba yang telah dinyatakan positif covid-19.
Pemilik boat Gangga Express, Made Sinta, ketika dimintai konfirmasi tidak menampik hal tersebut. Menurut Sinta, dirinya sempat mendapat informasi kalau ada salah satu warga Kusamba yang positif covid-19. Jadi untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut maka pihaknya berinisiatif untuk tidak beroperasi sementara waktu mulai hari Kamis (15/4) hingga tanggal 1 Mei mendatang.
“Informasi yang kita dapat seperti itu. Ada satu warga Kusamba yang positif. Jadi kami khawatir ada keluarganya yang tugas di pelabuhan ikut terdampak dan melakukan kontak dengan orang-orang di pelabuhan. Termasuk karyawan saya sehingga saya minta karyawan saya diisolasi selama 15 hari,” ujar Sinta.
Dikatakan Sinta dirinya sudah mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi penyebaran virus covid-19. Di antaranya melakukan penyemprotan menggunakan alkohol secara rutin terhadap enam armada atau boat yang dimiliki. Termasuk menyediakan hand sanitizer, alat scranning dan penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara rutin oleh satgas gotong royong di pelabuhan Tribuana.
Menurut Sinta, covid-19 sangat berdampak terhadap aktivitas penyeberangan Kusamba-Nusa Penida dan sebaliknya. Karena kalau hari normal, boat Gangga Express bisa melakukan penyeberangan 10 kali dalam sehari. Tapi sejak ada covid-19, penyebrrangan hanya bisa dilakukan enam kali. “Kalau ke Ceningan kami sudah tidak lagi karena sudah ada surat edaran dari sana. Sekarang hanya bisa melayani ke Buyuk dan Sampalan, Nusa Penida,” katanya.
Hal senada dikatakan pemilik boat Sekar Jaya, Wayan Gita. Menurut Gita, sejak ada virus corona, jumlah penumpang yang menggunakan boat cepat terus menurun. Bahkan untuk saat ini jumlah penumpang turun mencapai 50 persen. Diapun tidak menampik kondisi ini memaksanya. (119)
