
Singaraja, DenPost
Pemkab Buleleng kembali mengirim bantuan beras ke Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Pada pengiriman pertama berjumlah 10 ton beras. Pada Selasa (5/5/2020) Pemkab Buleleng kembali mengirim 30 ton beras. Dengan demikian, total yang telah dikirim berjumlah 40 ton beras dari 67 ton yang diperlukan warga selama 14 hari.
Pengiriman bantuan beras ini terungkap saat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., memberikan keterangan pers melalui video conference mengenai penanganan corona.
Gede Suyasa menjelaskan sebelumnya dikirim bantuan 10 ton beras. Jumlah tersebut dibagikan kepada warga Desa Bondalem di seluruh dusun. Pengiriman sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan dua hari saja. Selanjutnya, beras seberat 30 ton dikirim Selasa untuk kebutuhan selama tujuh hari. Total beras yang dibutuhkan selama 14 hari karantina untuk Desa Bondalem adalah 67 ton. “Nanti kami kirim sisanya seberat 27 ton. Mungkin di hari kelima kami kirim lagi untuk menutupi kebutuhan sampai hari ke-14. Bantuan beras diterima Bumdes untuk dipecah dan dibagikan kepada warga terdampak,” jelasnya.
Khusus untuk karantina Desa Bondalem saja membutuhkan anggaran sebesar Rp2,3 miliar. Jumlah tersebut khusus untuk warga terdampak. Namun jumlah tersebut di luar dari biaya kesehatan karena sudah menjadi tanggungan pemerintah. “Mudah-mudahan tidak ada lagi desa yang dikarantina seperti Desa Bondalem,” imbuh Gede Suyasa.
Data perkembangan corona di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat pasien dalam pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 37. Rinciannya, pasien yang dirawat di Buleleng hanya 20, dan dinyatakan sembuh 13 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah ada empat dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di luar Buleleng ada enam.
Orang dalam pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 95. Mereka terdiri atas ODP yang masih dipantau ada lima, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 90.
Orang tanpa gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 658, dan sudah selesai masa pantau sebanyak 429. Sedangkan karantina mandiri 213 orang, karantina di SDN 5 & 8 Bondalem 13 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas tiga orang.
Pemantauan juga terus dilakukan ke pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.937 orang, dengan rincian 2.476 orang di antaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 461 orang, yang terdiri dari pekerja kapal pesiar 313, TKI lainnya 79, WNA tetap tiga, pulang dari luar negeri enam orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 60. (robin)