
Kuta, DenPost
Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di wilayah Kuta sempat memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Menghindari terjadi penolakan terhadap PMI, Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan, menemui Bendesa Adat Legian, AA Made Mantra, Jumat (8/5).
AKBP Jansen mengatakan, pertemuan itu dalam rangka koordinasi dengan tokoh adat di Kuta untuk memastikan tidak adanya penolakan dari warga Legian terkait karantina PMI. “Kami mengapresiasi masyarakat Legian yang sangat mendukung program pemerintah di tengah wabah corona,” ucapnya, dalam pertemuan yang digelar di Kantor LPD Jalan Legian, Kuta, Badung.
AKBP Jansen juga menyoroti masalah penanganan PMI di Legian yang dikarantina sampai saat ini tidak ada permasalahan dan penolakan. “Kami berterimakasih kepada masyarakat Legian karena tidak ada penolakan keberadaan karantina PMI. Mereka juga saudara kita yang harus dibantu di tengah wabah ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, perwira melati dua pundak ini juga menyingung, jika gangguan Kamtibmas sudah mulai muncul akibat adanya PHK dan kurangnya lapangan pekerjaan warga di tengah wabah corona. “Aksi kriminalitas terjadi peningkatan di wilayah Denpasar dan Kuta belakangan ini,” beber AKBP Jansen.
Sementara Bendesa Adat Kuta menambahkan, jika hingga saat ini wilayahnya dalam situasi kondusif. Pihaknya juga telah menjalankan himbauan pemerintah dalam pencegahan virus corona. Seperti dengan menutup akses ke pantai, mengurangi aktivitas warga di pasar dan aktivitas yang melibatkan banyak orang. “Sampai saat ini tidak ada penolakan terhadap keberadaan PMI di Legian. Kami minta kepada pihak berwenang untuk lebih baik dalam penanganan PMI yang di karantina di wilayah kami,” ucapnya. (124)
Kapan ganti bendesa adat kutanya ..min??? Sya bgai warga kuta kok tdk tau yah
Pak benerin buat berita itu Bendesa adat Legian bukan bendesa adat Kuta