
Amlapura, DenPost
Tegeletak lemas tak berdaya. Bahkan untuk duduk sekalipun, ia harus dibantu kedua orangtuanya. Tubuhnya tampak kurus. Di usianya yang baru 16 tahun, Kadek Rio Pastika dipaksa menghadapi kehidupan pahit. Tak seperti remaja lainnya, buah hati pasangan I Wayan Mudiasa dan Ni Wayan Lunga asal Lingkungan Cutcut, Desa Ban, Kecamatan Kubu Karangasem kini hanya bisa pasrah. Penyakit lumpuh yang diderita Rio sejak 3 tahun lalu, hingga kini tak kunjung menemukan jalan kesembuhan. Bahkan karena lumpuh itu, Rio tidak bisa melanjutkan pendidikan.
“Dulu sempat sembuh dan bisa sekolah sampai tamat SMP. Satu tahun lalu kambuh lagi. Hingga lumpuh seperti saat ini,” ungkap ayah ayah Rio, Wayan Mudiasa. Berjuang untuk kesembuhan buah hatinya, Mudiasa tak lelah berusaha menempuh berbagai metode pengobatan. Namun tanda-tanda kesembuhan Rio belum nampak. “Sempat dirawat di RSUD, tapi tak kunjung sembuh,” imbuhnya.
Selain pengobatan medis, Mudiasa juga menempuh pengobatan nonmedis. Mereka sempat mendatangi beberapa paranormal, namun hasilnya tetap nihil. Keluarga ini juga kian tak berdaya. Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan Rio selama ini tak sedikit. Apalagi keluarga Rio bukan keluarga berpunya, sehingga kedua orangtuanya kini memilih pasrah pada takdir dan merawat Rio sendiri.
Kondisi Kadek Rio, mengetuk hati jajaran Polsek Kubu untuk menyalurkan bantuan. Selasa (9/6/2020), Kapolsek Kubu, AKP I Nengah Sona, didampingi Kanit Intelkam Ipda I Wayan Sutanaya dan Bhabinkamtibmas Desa Ban Bripka I Nengah Budiartana mengunjungi Rio. “Kami ingin memberikan motivasi dan semangat kepada I Kadek Rio Pastika. Semoga penyakit yang dideritanya bisa sembuh seperti sediakala. Tak hanya itu pihak keluarga agar tabah menghadapi cobaan,” ungkap Nengah Sona.
Dalam giat tersebut, Sona mencoba membantu pihak keluarga dengan menyerahkan bantuan peduli kasih berupa dua paket kebutuhan pokok kepada keluarga Rio. “Walau sekadar, kami berharap dapat membantu meringankan beban ekonomi kekuarga,” pungkasnya. (yun)