

Besakih, DenPost
Nuek (menusuk) Bagia Pula Kerti dengan keris dilakukan Gubernur Bali, I Wayan Koster serangkaian upacara Pemahayu Jagat di Pura Penataran, Pura Besakih pada Minggu (5/7/2020). Upacara tersebut juga digelar bertepatan dengan hari suci Purnama Kasa.
Ketua PHDI Bali, Prof. I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, upacara ini merupakan rangkaian dari upacara Peneduh Jagat dan upacara adat lainnya. “Bagia Pula Kerti itu simbul tujuan, kebahagian dan keselamatan,” ungkapnya usai upacara.
Bagia Pula Kerti, menurutnya mengandung filosofi bahwa kebaikan harus terus ditanam. Menanam kebaikan, tentu akan membuahkan hasil yang baik, sekala maupun niskala. Melalui upacara ini, dia berharap semoga tujuan kebaikan tertuju kepada umat manusia dan alam semesta.
Selain oleh Gubenur, nuek Bagia Pula Kerti juga ikut dilakukan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardana. Disusul oleh Wakapolda Bali, Wayan Sunarta.
Upacara ini diikuti ratusan pamedek, yang terdiri dari sejumlah pejabat seperti Pangdam IX/Udayana, Bupati Klungkung, Wakil Bupati Karangasem, Ketua DPRD Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Ketua Majelis Desa Adat, Pimpinan Majelis Umat lintas agama, serta beberapa perwakilan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Sudiana menambahkan, memohon doa restu untuk menerapkan tatanan kehidupan era baru juga dilakukan oleh lintas umat lainnya di masing-masing tempat ibadah. Seusai upacara di Pura Penataran, kegiatan dilanjutkan dengan pidato Gubenur di wantilan Pura Besakih. (106)