Air Telaga Waja Akhirnya Sampai di Tianyar Barat

Konsep Otomatis
Buka aliran reservoar,  Mas Sumatri jadi orang pertama membuka aliran air Telaga Waja sampai di Tianyar Barat.  

Amlapura,DenPost 
Menjadi salah satu wilayah tertandus di Karangasem, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem kini dapat lega. Harapan solusi dari krisis air yang menjadi momok kehidupan warga bertahun-tahun, kini akhirnya tiba. Setelah lama berupaya, Pemerintah Kabupaten Karangasem akhirnya dapat mengalirkan  Air Telaga Waja, di Kecamatan Rendang, Karangasem ke Desa Tianyar Barat.

Disambut dengan suka cita, Masyarakat Desa Tianyar Barat bersama Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri Minggu (5/7) mengucap syukur dengan menggelar prosesi Mendak Tirta, di Reservoar Telaga Waja, Banjar Dinas Taman Sari, Desa Tianyar Barat Kubu. Bahkan usai menggelar ritual, Mas Sumatri jadi orang pertama membuka aliran keran. Ia langsung meminum dan membasuh wajah  penuh kebahagiaan. Bagaimana tidak, hampir 15 tahun berupaya akhirnya Desa Tianyar Barat dapat teraliri air bersih

Baca juga :  Milenial Dominasi Investasi di Pasar Modal, Investor BBRI Terbanyak

“Ini anugrah Tuhan yang sangat luar biasa yang patut kita syukuri. Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Karangasem, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini BWS Bali Penida, Kementrian PU. Ini kerja keras kita bersama, dan semoga ini menjadi awal bagi kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kubu,” ungkap Mas Sumatri. Tak berhenti sampai disini, Mas Sumatri berjanji akan terus berjuang, agar seluruh wilayah di Kecamatan Kubu yang kerap dilanda krisis air bersih dapat teratasi.

Baca juga :  Ini yang Menyebabkan Antrean Truk Sampai By-pass Kusamba 

Sementara itu, PPK Penyediaan Air Baku (PPK-PAB) Balai Wilayah Sungai Bali Penida, I Made Duarsa Aimarta menuturkan  Reservoar Tianyar Barat mampu memiliki debit air lima liter perdetik. Debit yang cukup besar mebuatnya mampu menyalurkan ke 1000 sambungan rumah. “Untuk pengembangan dan perluasan jaringan di Kecamatan Kubu, kita perlu melakukan koordinasi dengan Cipta Karya di Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Kalau dari sisi kualitas air, ini merupakan air baku,” tuntasnya.

Sebelumnya untuk mendapatkan air bersih, warga Desa Tianyar harus berjalan hingga dua kilometer. Tak hanya itu, sebagian warga juga harus membayar 150 ribu rupiah untuk membayar 5 kubik air dari mobil tangki.  “Kami akan manfaatkan dan jaga selalu reservoar ini. Kami sangat berterimakasih kepada BWS dan Bupati Karangasem yang telah berjuang untuk masyarakat kami, sehingga air Telaga Waja bisa mengalir hingga ke Desa Tianyar Barat,” ucap salah satu Warga Tianyar Barat, Jro Mangku Gunawan. (c/Yun) 

Baca juga :  Kegiatan Pemberian Bantuan ke Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19 Dievaluasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini