Masuki Tatanan Era Baru, Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Meningkat

Masuki Tatanan Era Baru,  Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Meningkat
CEK BISNIS - Made Bayu Adisastra mengecek situasi bisnis di Plaza Renon yang beroperasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (DenPost/wiradana)

Renon, DenPost
Dibukanya aktivitas masyarakat di Bali berdampak pada meningkatnya kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan. Di Plaza Renon, misalnya, peningkatan kunjungan menyentuh 30 persen. Hal itu dikatakan pemiliknya, Made Bayu Adisastra, saat dihubungi Senin (20/7/2020).

“Pada awal penerapan tatanan kehidupan era baru tingkat kunjungan mulai tumbuh ke 30 persen. Naik kurang lebih 20 persen pada periode Juli dibandingkan awal terjadi pendemi,” tegas Bayu.

Pertumbuhan kunjungan itu belum sepenuhnya melegakan. Pada awal pandemi, kunjungan masyarakat ke sana turun 90 persen. Sedangkan omzet turun 80 persen sampai 85 persen. Belum lagi invetasi yang dilakukan untuk kembali beroperasi di masa pandemi.

Baca juga :  Berkunjung ke Bali, Wisnu mesti Patuhi SE Gubernur

Selain menambah invetasi, seperti sarana penunjang protokol kesehatan, serta perawatan tempat, upaya yang dilakukan adalah efisiensi. Rasio biaya-biaya yang dikeluarkan harus penurunan pendapatan. Sebagai pelaku usaha, Bayu menilai bahwa pengusaha harus berhitung di masa pandemi. Pendapatan yang menurun, di lain sisi biaya operasional cukup besar. “Jadi harus agak hati hati (mengelola keuangan), biar tidak menambah masalah di operasional,” bebernya.

Pada awal tahapan era baru ini, Bayu mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan wahana yang dioperasikan. Dari empat lantai, yang dibuka hanya lantai satu dan lantai dua. Wahananya meliputi supermarket, tenant (kios) makanan minuman, area main anak-anak dan asesoris.

Baca juga :  Hasil Autopsi Keluar, Agung Mirah Diduga Dibunuh

Setelah tahapan efisiensi telah dilakukan, dan kunjungan semakin bergairah, maka upaya menambah modal kerja harus dilakukan. “Kami tentu mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk kemungkinan penambahan modal kerja,” sambung Bayu.
Terhadap kondisi itu, dia menilai para pengusaha harus menjadi perhatian pemerintah. Salah satunya memberikan stimulus moneter kepada pengusaha, yang juga berkontribusi terhadap pajak kepada pemerintah daerah.

Stimulus yang dia maksud adalah bantuan modal kerja melalui perbankan, dengan bunga kredit yang terjangkau. Ini penting, untuk menjaga keberlangsungan usaha, yang juga berperan penting dalam menggerakkan ekonomi di Bali. (wir)

Baca juga :  Warga Terdampak Pandemi Dapat Daging Babi Gratis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini