Ketua Gugus Tugas Nasional Sosialisasikan Prokes di Bali

Ketua Gugus Tugas Nasional Sosialisasikan Prokes di Bali
PERTEMUAN - Ketua Gugus Tugas Nasional Letjen TNI Doni Monardo saat pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster dalam rangka berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 Provinsi Bali. Hadir pula Sekda Bali Dewa Made Indra, Kapolda Bali Kapolda Bali Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose, dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara, Jumat (9/10) kemarin. (DenPost/ist)

Denpasar, DenPost

Bali menjadi salah satu dari 10 provinsi yang mendapat prioritas penanganan kasus covid-19 dari pemerintah pusat. Hal itu disambut baik Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan Ketua Gugus Tugas Nasional Letjen TNI Doni Monardo di rumah jabatan Gubernur Bali, di Denpasar, Jumat (9/10/2020).

“Bali dianggap menjadi etalase dalam penanganan covid-19 di Indonesia,” ujar Doni, dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekda Bali Dewa Made Indra, Kapolda Bali Kapolda Bali Irjen (Pol) Petrus Reinhard Golose, dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara.

Atas perhatian itu, Koster menyebut Pemprov Bali berupaya penuh terus menekan pertambahan kasus covid-19. Selain upaya teknis, pihaknya akan meningkatkan keterlibatan desa adat.

Doni Monardo menambahkan pemerintah berupaya untuk mendukung penuh penanganan covid-19 di Pulau Dewata.”Masih ada warga yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar covid-19 berdasakan data BPS. Jumlahnya 17 persen yang angka riilnya hampir 45 juta orang. Termasuk di Bali yang sekitar 20,78 persen warganya ada yang merasa tidak mungkin terpapar. Ini angka yang sangat besar,” bebernya.

Menurut Doni, sosialisasi disiplin prokes merupakan hal mendesak yang jadi prioritas setiap kepala daerah, baik melalui media massa atau media sosial (medsos). “Penyampaian informasi dengan kearifan lokal, dengan bahasa-bahasa setempat, juga tak kalah penting karena pemahaman yang kurang akan berbahaya. Tentang apa itu new normal, apa itu sosial distancing, dan lainnya,” tegasnya.

Baca juga :  Graha Sewaka Dharma Denpasar Siapkan Alat Pengukur Suhu Tubuh Otomatis

Doni mengingatkan vaksin terbaik adalah patuh dan disiplin pada prokes. Di bagian lain, sangat banyak tenaga kesehatan yang gugur menjalankan tugas sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia menyebut hal ini sungguh tidak sebanding dengan kesadaran masyarakat untuk mematuhi prokes.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi, menuturkan bahwa di Bali menurut data BPS terdapat 20,8 persen warga (hampir 840 ribu orang dari 4,2 juta penduduk) yang yakin dirinya tidak tertular covid-19.  “Hal ini perlu edukasi yang masif. Lalu setiap orang perlu mengetahui daerahnya masuk zona apa sehingga bisa mempersiapkan diri dengan baik,” tegasnya.

Sonny juga menjelaskan penerapan disiplin protokol 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, merupakan pilihan paling mujarab untuk saat ini. “Tanpa  3M, risiko kita tertular ada di angka 95 persen. Jika diterapkan dengan benar, maka angka risiko penularan jadi 15 persen. Bahkan dengan prokes masih berisiko, namun tentu jauh lebih rendah,” bebernya.

Pelopor Prokes

 

Di bagian lain Doni Monardo menyebutkan desa adat menjadi lembaga yang dipandang strategis untuk memaksimalkan penanganan covid-19 di Bali. Desa adat menjadi andalan untuk menyampaikan pesan bahwa penerapan prokes merupakan hal prioritas dalam mencegah meluasnya penularan virus corona. “Sangat penting (keterlibatan desa adat). Bali memiliki kekuatan budaya, dan desa adat kita harapkan menjadi pelopor kedisiplinan agar masyarakat taat terhadap prokes,” tegas Doni.

Baca juga :  Polsek Gilimanuk Tertibkan Calo Pengantar Rapid Test

Dia juga menyebut desa adat punya kewibaan dan kemampuan mengelola masyarakat di wilayah masing-masing. Mengenai kemampuan itu, Doni berharap agar desa adat, khususnya pecalang, berperan aktif menekan penambahan kasus covid-19 di Bali dengan terus mengedukasi masyarakat. Selain bersinergi dengan desa adat, Pemprov Bali terus melakukan evaluasi penanganan pandemi.

Mengenai penanganan covid-19 di Pulau Dewata, Sekda Bali Dewa Made Indra menyebut terus berdinamika. Penanganan medis, misalnya, akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan kasus di lapangan. Jika sebelumnya pemerintah mengizinkan orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi mandiri di rumah, tapi kini pemerintah menyediakan hotel bagi mereka. Hal ini dilakukan untuk menyikapi penularan covid-19 di rumah tinggal. “Tidak semua orang punya rumah besar, dan tidak semua punya kamar dan perabotan sendiri. Penyebab lainnya, yang menjalani karantina belum pasti dijamin kedisplinannya, karena tidak ada pengawasan,” tandasnya.

Jadi Perhatian

 

Doni Monardo juga menyebut pergerakan kasus covid-19 di Bali cukup agresif pada September lalu. Hal itu membuat Gugus Tugas Pusat memberi perhatian khusus mengenai penanganan kasus di Bali. Itu disampaikannya sesaat setelah bertemu Gubernur Bali, Wayan Koster, Jumat kemarin.

Dia menyebut Gugus Tugas Nasional sempat khawatir melihat pergerakan kasus di Bali. Setelah dilakukan evaluasi mengenai penanganan pandemi, Doni menyebut sejak dua pekan terakhir ini kasus baru covid-19 di Bali turun cukup drastis. Salah satuya ditandai dengan persentase kesembuhan pasien mencapai 85 persen. “Ini angka yang sangat tinggi. Termasuk tertinggi secara nasional. Angka kesembuhan nasional 75 persen, sedangkan Bali sudah 85 persen,” beber Letjen Doni.

Baca juga :  Dewan Denpasar Sepakat Warga Sebaiknya Tak Mudik

Namun dia mengakui jumlah kematian pasien covid-19 di Bali masih tinggi yakni 3,2 persen. Hal ini di bawah persentase nasional yang hanya 3,6 persen. Menyikapi kondisi itu, Doni mengajak Pemprov Bali agar semakin masif melibatkan peran masyarakat menangani covid-19. Sinergi bersama masyarakat ini, menurutnya, penting sebab penularan pandemi terjadi dari interaksi warga yang salah satunya terpapar.

“Penularan biasanya diperoleh dari orang terdekat seperti keluarga, teman sekantor, bahkan dari pimpinan, ajudan, atau sopir. Upaya mengubah perilaku supaya kita taat prokes adalah hal prioritas,” ungkap Doni, yang juga Kepala BNPB ini.

Menurutnya, mematuhi prokes tidak sebanding dengan dedikasi para tenaga kesehatan dalam melayani pasien covid-19 dengan menerapkan prokes yang lebih ketat.  Maka dari itu, dia mengajak masyarakat agar menjadikan prokes sebagai kebiasaan prioritas. Kedatangan Gugus Tugas Nasional kali ini dalam rangka berkoordinasi dengan GTPP Covid-19 Provinsi Bali. Selain Gubenur, pertemuan dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara, dan Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose. (wir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini