45 Warga di 8 Desa di Nusa Penida Jalani Isolasi Mandiri

Picsart 10 19 08.58.22
ISOLASI MANDIRI - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, memberikan sembako kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di Nusa Penida, Minggu (18/10/2020).

Semarapura, DenPost

Dinas Kesehatan Klungkung telah melakukan penelusuran terhadap tenaga RSUD Gema Santi Nusa Penida yang terkonfirmasi positif covid-19. Dari hasil tracing yang dilakukan, ternyata ada 45 warga yang sempat kontak dengan tenaga RSUD Gema Santi Nusa Penida yang terkonfirmasi covid-19. Karenanya 45 warga tersebut harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Warga yang menjalani isolasi mandiri ini tersebar di 8 Desa di Nusa Penida. Rinciannya, lima orang di Desa Suana, 14 orang di Desa Pejukutan, lima orang di Desa Tanglad, enam orang di Desa Sekartaji (dua di antaranya balita), enam orang di Desa Batukandik, dua orang di Desa Klumpu, enam orang di Desa Bunga Mekar (satu di antaranya balita) dan satu orang Kampung Toya Pakeh.

Baca juga :  Pemilik Helo Caffee dan Angkringan Didenda Rp 200 Ribu

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, bersama istri sempat turun memberikan sembako kepada 45 warga yang menjalani isolasi mandiri di Nusa Penida, Minggu (18/10/2020). Dia berharap kepada warga yang menjalani isolasi tidak cemas dan khawatir. Bupati meminta agar mereka menjalankan isolasi mandiri dengan tertib, tenang dan baik, agar imun tubuh dan psikologis dapat meningkat.

Kepada Camat Nusa Penida, Komang Widiasa Putra dan perangkat Desa Adat maupun Dinas, Suwirta juga meminta agar tetap mengedukasi masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan. “Jangan takut dengan pecalang, polisi, dan aparat pemerintah. Yang perlu ditakutkan adalah apabila kita sakit karena kelalaian kita dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19. Karena apabila kita takut maka kondisi mental dan psikis kita akan turun,” ujar Suwirta.

Baca juga :  Beringin Keramat Timpa Rumah Warga di Eks Galian C

Suwirta juga menyampaikan agar dalam situasi covid-19 jangan sampai membuat mental dan semangat turun. Oleh karena itu dia mengajak masyarakat untuk menyiapkan diri dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat pada masa pandemi covid-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan tinggalkan pertanian dan peternakan, agar ketika pariwisata bisa berjalan normal nanti, maka pertanian dan peternakan dapat dijadikan pendukung utama dari pariwisata tersebut,” katanya. (119)

Baca juga :  Satu Hektar Padi di Subak Penasan Terancam Gagal Panen

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini