
Kutsel, DenPost
Dalam upaya menjaga keasrian dan kelestarian alam di wilayah Badung Selatan, Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong didampingi Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, Sabtu (24/10/2020) menyerahkan 160 tanaman karang hias di Gunung Payung, Kuta Selatan. Dalam kesempatan itu, Alue Dohong sekaligus melepasliarkan 100 tukik penyu lekang bertempat di Pantai Pandawa Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan.
Ikut pula dalam rombongan Wamen LHK ini Sekditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Tandya Tjahjana dan Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Mintarjo.
Dalam sambutannya, Alue Dohong mengatakan, wabah covid-19 di seluruh dunia mengakibatkan terjadinya perubahan ekonomi, hubungan interaksi sosial dan yang lainnya. Karenanya semua harus ikut mengadaptasi dengan kondisi kebiasaan baru. Walau dalam situasi pandemi, pihaknya mengaku tetap bersyukur karena meskipun secara nasional mengalami perlambatan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi masih lebih baik dari negara lainnya. Untuk itu, sebagai langkah extraordinary, Presiden Joko Widodo mengambil beberapa langkah di antaranya pemulihan kesehatan nasional dengan berbagai programnya serta pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga.
“Khusus di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PEN tahun ini diwujudkan dalam bentuk padat karya mangrove. Di mana penanaman mangrove yang mengalami degradasi dengan melibatkan masyarakat dan masyarakat mendapatkan upah dalam mengumpul bibit, menanam dan memelihara. Di sisi padat karya sifatnya,” katanya.
Sekda Adi Arnawa mengapresiasi program Presiden Joko Widodo. Di mana dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor pemulihan pariwisata, Pemerintah Pusat sudah melakukan berbagai kegiatan di daerah khususnya wilayah Bali. “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bapak Presiden dari Pemerintah Pusat melalui kementerian dan lembaga yang berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemulihan kembali kondisi pariwisata di Bali khususnya Kabupaten Badung saat ini,” ungkap Adi Arnawa.
Adi Arnawa juga melaporkan bahwa wilayah Kutuh berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Badung. “Wilayah Pantai Pandawa, Desa Adat Kutuh ini bisa dikunjungi sampai 3.000 pengunjung di masa normal sebelum masa pandemi covid-19,” terangnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Kutuh, I Nyoman Mesir, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajarannya yang sudah terlibat dalam acara pelepasan tukik di Desa Kutuh dalam upaya pelestarian hutan. ”Untuk kawasan hutan di Gunung Payung kami memiliki 2 hektar, di sisi barat dari Pantai Pandawa terdapat 3 Hektar, serta yang sudah terhutannisasi ada 2 Hektar. Berarti di Desa Kutuh terdapat 7 Hektar untuk kawasan hutan. Upaya melakukan pelestarian hutan serta melindungi fauna di wilayah kutuh beserta wilayah Gunung Payung yang terdapat ribuan kera tetap dilaksanakan sebagai bagian dari pelestarian lingkungan,” papar Mesir.
Pada kesempatan tersebut Wamen Alue Dohong menyerahkan dana secara pribadi sebesar Rp 10 juta kepada Mesir. Acara turut dihadiri oleh Kadis Perikanan Badung, I Nyoman Suardana; Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan I Wayan Puja; Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta beserta unsur muspika, Pj. Perbekel Kutuh I Wayan Badra, dan masyarakat setempat. (a/113)