Singaraja, Denpost
Penggunaan dana Pemulihan Ekononi Nasional (PEN) di Buleleng disorot anggota DPRD Buleleng. Hal ini mencuat dalam rapat yang digelar terkait penjelasan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait rencana pemanfaatan pinjaman dana PEN di ruang Gabungan Gedung Dewan Buleleng, Senin (26/10/2020).
Dalam rapat terlontar beberapa pertanyaan terkait dengan pemanfaatan dari dana tersebut. Seperti yang disampaikan Gede Suradnya. Menurut dia, pemanfatan dana PEN ini harus benar-benar dipergunakan dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat. Hal senada disampaikan Gede Wisnaya Wisna, yang menyatakan pemanfatan dana ini agar betul-betul sesuai dengan tujuan program, yakni memulihkan perekonomian nasional sebagi akibat dari pandemi Covid-19.
” Perlu dipikirkan bersama agar masyarakat dapat merasakan kendatipun tidak diberikan secara langsung tetapi dapat membangkitkan lagi roda perekonomian masyarakat. Apakah memungkinkan penggunaan dana ini dapat dimanfatakan untuk disalurkan melalui fasilitas Jamkrida, sehingga betul-betul dirasakan oleh pelaku usaha, baik itu petani, UMKM ataupun pelaku usaha lainnya,” ucap Wisnaya Wisna.
Terkait dengan beberepa pertanyaan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, menjelaskan proses pengajuan dan pemanfatan dari dana PEN ini semua ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi yang sudah diatur dalam regulasi yang sudah ditentukan. Namun, pada prinsipnya antara DPRD dan pemerintah daerah memiliki semangat yang sama agar ekonomi bisa cepat pulih. “Pemerintah daerah sudah pasti akan mengajukan karena sudah sesuai dengan kriteria dan peraturan pinjaman PEN ini, tinggal kita menunggu persetujuan DPRD dalam KUA-PPAS dari total pinjaman yang diajukan sebesar Rp571 miliar,” ujarnya. (118)
