
Kutsel, DenPost
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui restorasi terumbu karang merupakan upaya pemerintah mengurangi dampak ekonomi, khususnya di Bali yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata. Untuk itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Wayan Adi Arnawa menyambut baik pelaksanaan program PEN restorasi terumbu karang di wilayah Kabupaten Badung oleh Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait, sehingga dengan demikian potensi kelautan di Kabupaten Badung bisa dikelola secara baik dengan dukungan Pemerintah Pusat.
“Kami tentu bersyukur program PEN ini diluncurkan di Bali dan Badung pada khususnya. Ini kehormatan bagi masyarakat Badung dan kami akan jaga dan laksanakan dengan baik. Tentu juga akan kami kembangkan kedepannya agar pariwisata Badung benar-benar menjadi satu kesatuan dengan pertanian, kelautan dan sektor strategis lainnya,” ujar Adi Arnawa, saat acara sosialisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui restorasi terumbu karang atau Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG) dengan tema Pulih Ekonomi Lestari Terumbu Karang Mewujudkan Wisata Bahari di Pantai Pandawa Kuta Selatan, Jumat (30/10/2020).
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo didampingi Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Safri Burhanuddin mengatakan program ini menyerap ribuan tenaga kerja dari berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restorasi terumbu karang, sehingga upaya perbaikan ekonomi dan pemulihan ekosistem laut berjalan seiring.
Dikatakan, Bali dipilih untuk program tersebut untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pihaknya menyebut kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali berkurang hingga 99 persen, sehingga Pulau Dewata merugi sekitar Rp9 triliun per bulan. Kondisi tersebut juga membuat lebih dari 100 ribu tenaga kerja sektor formal mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (a/113)