
Gianyar, DENPOST.id
Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar seniman patung beralih dan membuat usaha lain. Namun, berbeda dengan seniman patung Ida Bagus Lasem asal Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar tetap membuat karya seni patung di rumahnya, meski keadaan ekonomi sekarang ini tidak stabil.
IB Lasem mengatakan ketika sudah menjadi seorang seniman seharusnya tumbuh seperti hutan, laku tidak laku hasil karyanya tetap berkarya. “Kalau pandemi ini hampir seluruh dunia juga keadaannya begini. Selaku orang Bali, tahu betul soal kabrebebehan. Sebab wabah itu sudah meluas,” kata IB Lasem, Rabu (4/11/2020).
Meski keadaan pandemi, dia menyarankan agar jangan meninggalkan kecintaan terhadap seni patung. Mengingat, dari sebagian seniman yang ada memilih tetap mematung. “Tetaplah mematung, jangan menunggu laku atau tidak laku. Sebagai seniman tetaplah tumbuh seperti hutan. Biarpun hujan dan kering tetap kerja,” kata IB Lasem.
Menurutnya terkait pandemic Covid 19, apapun yang ada di dunia ini pastinya merasakan pasang surut. Sebelum pandemi, dia mengaku telah terbiasa membuat oderan sebanyak empat kontainer dan dibantu sembilan pematung yang ada di desa. Namun, sekarang oderan agak sepi.
IB Lasem mengaku, judul dari karyanya sendiri sebagian besar diberikan nama berdasarkan hasil dari mimpinya. Maka seni tersebut disampaikan tidak dapat terduga dan akan muncul dengan sendirinya. Setelah mimpi, biasanya dia langsung mengambil buku dan menggambar dari apa yang akan dibentuk pada kayu tersebut. Setelah itu, baru bisa diberikan nama maupun temanya dari patung tersebut. (116)