
Tonja, DENPOST.id
Meski masih dalam pandemi covid-19, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di wilayah Kecamatan Denpasar Timur tetap dilaksanakan. Hanya, pelaksanaan BIAS kali ini berbeda dengan BIAS periode pertama September 2019 lalu. Kali ini BIAS dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Seperti yang terlihat di SD Saraswati 6 Denpasar, Kamis (5/11/2020). Ratusan siswa kelas I, II dan V dengan mengikuti prokes diimunisasi oleh petugas UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur.
Sebelum imunisasi dilaksanakan, pihak sekolah sudah mengumumkan persyaratan mengikuti imunisasi yang disampaikan wali kelas di grup belajar masing-masing kelas. Mengingat masih dalam masa pandemi, pihak sekolah menekankan pelaksanaan prokes dengan membatasi jumlah pengantar siswa. “Kami di sekolah berupaya maksimal untuk melakukan upaya pencegahan penularan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk mengurangi kerumunan, kami hanya mengizinkan satu orang pengantar saat imunisasi,” terang Kepala SD 6 Saraswati Denpasar, Ni Wayan Sudiasih, ditemui di sela-sela pelaksanaan BIAS.
Anak-anak yang akan diimuniasi juga dipastikan dalam kondisi sehat, tidak demam, batuk atau pilek. “Begitu juga dengan pengantar, semua harus dipastikan sehat,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Sudiasih, sekolah juga menyediakan sarana cuci tangan yang memadai. “Kalau untuk tempat mencuci tangan, sebelum corona mewabah kami memang sudah sediakan di beberapa tempat. Setiap yang datang ke sekolah wajib menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak,” terangnya.
Mengingat siswa yang diimunisasi cukup banyak yakni mencapai 420 orang, pihak sekolah membaginya menjadi dua gelombang. “Untuk gelombang pertama diikuti siswa kelas I dan II. Itu kami mulai pukul 08.00-09.30 di gedung berbeda. Sedangkan gelombang kedua untuk siswa kelas V yang dimulai pukul 09.30-11.00,” paparnya.
Sudiasih juga mengatakan, imunisasi ini memang harus tetap dilaksanakan, mengingat sangat penting untuk kesehatan siswa ke depannya. “Kasihan anak-anak kalau tidak diimunisasi, karena ini juga sangat penting untuk masa depan mereka. Tapi, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, kami berharap semua sehat dan tidak ada yang terpapar corona,” tandasnya. (111)