
KETERBATASAN fisik yang dialami Komang Medita Valentina Putri (10), seorang siswi kelas 5 SDN 1 Batuagung, Jembrana tidak membuatnya rendah diri. Pun tak berdiam diri di masa pandemi covid-19 ini.
Motivasi yang ditanamkan orang tuanya dan relawan kemanusiaan m embuatnya selalu bersemangat. Bahkan, Valen, demikian gadis cilik ini dipanggil, tidak mau sekolah di SLB namun memilih mengenyam pendidikan di sekolah umum.
Karena semangatnya, tangan Valen yang tidak sempurna akhirnya bisa menulis dengan baik dan Valen juga sudah bisa membaca dengan lancar. Valen yang selalu ceria dan semangat bersekolah, sempat didera rasa bosan di awal-awal belajar dari rumah (BDR). Namun, sikap mandirinya kemudian mengarahkan Valen untuk mencoba usaha kecil-kecilan. “Saya jualan pulsa sejak enam bulan lalu sejak tidak ke sekolah dan belajar di rumah (belajar daring),” ungkap Valen ketika dikunjungi sejumlah Duta Anak Kabupaten Jembrana, Jumat (20/11/2020).
Modal usaha diambil dari tabungannya yang merupakan pemberian donasi yang diberikan Komunitas Relawan Jembrana (KRJ)/relawan kemanusiaan. “Jadi beli HP sama beli paket pulsanya, modalnya dari hasil donasi yang saya terima,” jelas Valen didampingi ibu asuhnya, Yanti.
Selain jualan pulsa HP, Valen juga berjualan pulsa listrik. “Biasanya kalau paketnya habis ada dagangnya yang ke sini dan ngajarin saya,” jelasnya. Hasil berjualan pulsa dikumpulkan lagi untuk menambah modal usaha dan keperluan lainnya.
Valen yang memiliki kelainan pada tangan, kaki dan bokong ini kini berusaha lebih mandiri dan sudah bisa mandi sendiri meski terkadang masih harus digendong ke kamar mandi. “Kalau tidak ada yang bantu, ya saya ngesot,” katanya terkekeh.
Valen awalnya hanya berharap bisa membaca dan lebih mandiri agar tidak menyusahkan orang-orang di sekitarnya. Namun, bocah cantik ini kini ingin lebih mandiri dan sukses ke depannya. Dia juga berharap covid-19 bisa segera berlalu sehingga bisa belajar lebih maksimal. “Sejak seminggu ini sudah sekolah tapi cuma 2 jam. Bosan di rumah terus,” tandasnya. (wit)