
Singaraja, DENPOST.id
Bisnis kos-kosan di Buleleng juga terpuruk akibat Covid-19. Jika sebelumnya hunian penuh bahkan antre, kini banyak kamar yang kosong.
“Sebelumnya penuh, namun setelah ada Covid-19 banyak yang kosong,” ungkap pengelola kos-kosan di Jalan Jalak Putih Singaraja, Ruminah, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/11/2020) sore.
Lahan rumah seluas 5 are miliknya, dimanfaatkan untuk kos-kosan seluas 3 are (12 kamar). Harganya pun berubah, jika sebelumnya Rp550 ribu/bulan kini menjadi Rp500 ribu/bulan dengan fasilitas lengkap tanpa bayar air dan listrik. “Tinggal bawa diri aja, sudah ada kasur dan lemari. Kalau mau yang pakai AC harganya Rp1.100.000,” ujar Ruminah.
Ruminah mengaku kos-kosannya hanya menerima mahasiswa dan karyawan, tidak menerima yang sudah berkeluarga. Menurutnya, dia tidak mau ribet mengurus usaha sampingan yang dimulai sejak 2011 peninggalan almarhum suaminya. “Saya berharap masa pandemi ini berlalu dan bisa normal sehingga perekonomian bisa stabil dan yang ngekos juga ada,” harapnya. (118)