

Lumintang, DenPost
Jebolnya terowongan saluran Induk BM 1-BTP 1 (Dam Tanah Putih di Desa Darmasaba, Kabupaten Badung yang perbaikannya dilaksanakan Januari 2021, mengakibatkan lima subak seluas 350 hektar yang ada di wilayah Kecamatan Denpasar Utara terancam kekeringan akibat aliaran air terputus.
”Perbaikan jaringan irigasi Dam Tanah Putih dari Dinas PUPRKim kurang lebih lima bulan tidak mendapat aliaran air dari Januari hingga Juni 2021 lahan persawahan menjadi kering sehingga petani tidak bisa menanam padi,’’ kata Kadis Pertanian Kota Denpasar Ir. I Gede Ambara Putra, Senin (7/12/2020).
Ambara Putra menjelaskan, kelima subak terancam kekeringan akibat tidak mendapat aliran air dari Dam Tanah Putih ini diantaranya Subak Dalem, Subak Sembung, Subak Pakel I dan Pakel II. Namun dilima subak ini padi tumbuh subur dan panen dimulai Januari sampai Februari 2021. Musim tanam padi dilima subak ini April-September (Asep) akan dilanjutkan ”Setelah panen Januari otomatis kelima subak ini tidak mendapat pasokan air akan mengalami kekeringan selama lima bulan,’’ jelas Ambara Putra.
Lebih lanjut Ambara Putra mengungkapkan, pihaknya akan membantu bibit petani untuk meringankan beban selama sawah tidak mendapat aliran air. Bahkan, ada anggaran lebih dibantu sarana dan prasarana pertanian. ”Kalau masalah bibit padi sudah pasti dibantu petani dilima subak ini karena anggaran sudah ada. Tapi masalah bantuan sarana kita coba diusulkan ke Pemerintah Kota Denpasar,’’ ujarnya.
Di bagian lain Ambara Putra menuturkan, proyek pembuatan jalan usaha tani (JUT) tahun 2021 di Subak Pakel hanya mendapat anggaran dari pemerintah pusat Rp 200 juta lewat dana alokasi khusus (DAK) dengan panjang 500 meter dan lebar 1,5 meter. ”Anggaran dari Pemkot Denpasar untuk pembuatan JUT tahun depan sama sekali tidak ada. Pasalnya, anggaran lebih banyak dialokasikan penangan Covid-19,’’ ucap Ambara Putra. (103)