Kutsel, DENPOST.id
Pemanfaatan dana hibah pariwisata di Badung mendapat perhatian beberapa pihak. Seperti yang disampaikan salah seorang warga Kuta Selatan, Wayan Muntra, Kamis (10/12/2020). Diharapkannya, realisasi dana hibah ini benar-benar tepat sasaran dan tidak asal habis.
“Jangan semata-mata agar tidak ada dana yang kembali ke Pusat. Yang saya lihat sekarang ini, banyak dana digunakan untuk melaksanakan sosialisasi CHSE. Itu memang bisa saja dilakukn. Tapi tentu alangkah bagusnya jika itu digunakan untuk membantu pelaku industri pariwisata lainnya,” sarannya.
Muntra yang juga seorang notaris ini menilai, 25 persen dari hibah tersebut harusnya bisa dikelola secara maksimal untuk industri pariwisata di luar hotel dan restoran. “70 persen dari dana itu kan diarahkan untuk hotel dan restoran. Nah, industri lainnya bagaimana? Kan alangkah bagusnya merekalah yang lebih disasar secara langsung. Karena mereka juga sangat membutuhkan,” ujarnya.
Dia menegaskan, di Bali ini khususnya Badung, industri pariwisata bukan hanya hotel dan restoran. Namun masih ada banyak asosiasi dan usaha lain seperti seperti spa, wisata watersport, transportasi, ataupun rekreasi dan hiburan lain yang perlu suntikan dana.
“Pandemi ini kan juga sangat memukul mereka. Lalu, apakah mereka ini akan dianaktirikan? Padahal jumlah pekerja di industri itu juga tidak main-main jumlahnya. Di masa terpuruknya pariwisata, mereka itu juga sedang berupaya bangkit,” pungkasnya. (113)