

Ubud, DENPOST.id
Tiga budayawan asal Bali menjadi beberapa penerima penghargaan berskala internasional yang digelar Singaraja Sakti Nusantara (lembaga pemerhati seni dan budaya). Tokoh itu adalah Anak Agung Gde Masputra yang merupakan panglingsir Puri Taensiat Denpasar, AA Gde Bagus Mandara Erawan yakni panglingsir Puri Kaleran Pusaka Peliatan, Ubud, Gianyar dan Jro Dukuh Nyoman Sumerta Wds, pemilik restoran di Kawasan Teges, Peliatan Ubud, Gianyar Bali.
Pendiri Singaraja Sakti Nusantara Award, AA Ngurah Ugrasena, Senin (14/12/2020) mengatakan, ketiga tokoh Bali ini mendapat penghargaan kategori pelestari seni, tradisi dan budaya leluhur Nusantara. “Penghargaan ini merupakan penghargaan atas konsistensi para tokoh tersebut turut dalam pelestarian budaya asal daerahnya,” terangnya.
Ugrasena menerangkan, penghargaan ini mengandung esensi ketahanan adat budaya nusantara. Lebih luas, dia menilai ketahanan budaya juga bermuara kepada perdamaian dunia serta toleransi. Maka terhadap esensi itu, dia menilai gerakan budayawan ini harus diapresiasi.
“Apresiasi ini ditujukan bagi tokoh-tokoh baik di Indonesia dan bahkan mancanegara yang berkontribusi merawat pelestarian budaya. Dan, kamilah salah satu institusi itu yang diberi nama Singaraja Sakti Nusantara Award di bawah Yayasan Panji Singaraja,” paparnya.
Jro Dukuh Nyoman Sumerta menyambut gembira apresiasi tersebut. Dia menerangkan, upaya pelestarian seni dan budaya Bali telah dia gerakkan sejak 1989 dengan memasilitasi seniman muda di wilayahnya. Mulai dari menyediakan gamelan, membangun sanggar dan melestarikan rumah adat.
Dia juga mengoleksi ratusan keris tua dan baru, serta ribuan lukisan dari seniman Bali dan mancanegara. “Jro hanya mencintai budaya Bali dan berusaha melestarikanya,” ujarnya. Dia berharap ke depan akan tumbuh budayawan-budayawan muda yang menjaga kelestarian seni dan budaya Bali. (106)