Negara, DENPOST.id
Terkait keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai Januari 2021, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Jembrana, Ni Nengah Wartini, mulai mengambil langkah. Kamis (17/12/2020), Wartini mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jembrana, khususnya berkaitan uji usap (swab). “Jadi, ini juga akan jadi pertimbangan kami dalam melaksanakan proses belajar tatap muka,” katanya.
Wartini juga akan segera menggelar rapat dengan para pemangku kepentingan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berdasarkan arahan Gubernur, katanya, sebaiknya sebelum PTM agar dilaksanakan uji usap untuk guru dan tenaga pendidik. “Kalau siswa belum. Karena ini menyangkut anggaran, apakah memungkinkan atau tidak. Namun, karena ada kebijakan dari Menteri, nanti kami akan koordinasikan lagi,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Wartini, dengan jumlah siswa SD dan SMP mencapai 30 ribuan lebih, sehingga memerlukan anggaran yang tidak sedikit. “Jadi kami perlu pertimbangan lebih matang, kesiapan dan kehati-hatian. Jadi nanti akan kami bahas dalam rapat,” kata Wartini.
Sambil menunggu semua proses berjalan dengan baik, pihaknya sementara hanya memaksimalkan sosialisasi protokol kesehatan.
Dikatakan pula, proses belajar-mengajar memang semua diserahkan ke daerah masing-masing. Orangtua juga dikatakan menjadi penentu, apakah akan mengizinkan atau tidak anaknya mengikuti PTM. “Jika ada izin kami harus dapatkan surat pernyataan dengan bermeterai dan dilaksanakan PTM. Jika tidak, ya belajar di rumah. PTM memang dibolehkan namun tidak wajib. Karena disesuaikan dengan daerah masing-masing dan izin orangtua,” pungkasnya. (120)