Kereneng, DENPOST.id
Setelah dilakukan tes usap oleh Forensik RSUP Sanglah, terungkap jika korban pembunuhan Ni Putu Widi Widiastiti (24), positif Covid-19. Dan, pihak rumah sakit belum bisa melakukan otopsi dan hanya melakukan visum terhadap jenazah korban.
“Ya, benar korban terkonfirmasi Covid-19, hasilnya keluar kemarin. Meski demikian, dari hasil visum sudah bisa dipastikan penyebab kematian korban karena luka tusukan di bagian dada dan leher,” kata Kapolresta Denpasar, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (30/12/2020).
Jansen mengungkapkan, hingga saat ini ada enam saksi telah diperiksa, termasuk pacar korban Gede Hara Yoga Iswara. “Pacarnya juga akan menjalani tes usap. Hasilnya 2 atau 3 hari baru keluar,” bebernya.
Tak hanya memeriksa saksi-saksi, penyidik juga telah memeriksa rekaman CCTV dan menelusuri percakapan di HP korban. “Masih dalam penyelidikan. Semoga cepat terungkap,” tegasnya.
Sementara itu, Konsultan Forensik Klinik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, menyampaikan, pihaknya menerima jenazah sekira pukul 12.40. Hasil pemeriksaan luar, almarhum diperkirakan meninggal kurang lebih delapan jam sebelum sampai RS Sanglah. “Berdasarkan hasil visum, terdapat 32 luka di tubuhnya. 25 luka karena tusukan senjata tajam pada leher, dada dan punggung serta luka menganga pada telapak tangan diduga karena melakukan perlawanan,” terang dr. Alit.
Terkait autopsi, dr. Alit menjelaskan, di masa pandemi ini aturannya harus terlebih dahulu dilakukan swab test PCR. Apabila negatif, maka langsung dilakukan autopsi. Sebaliknya apabila positif, maka harus menunggu setelah sepuluh hari. Bagaimana dengan dugaan pemerkosaan? dr. Alit mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya ceceran sperma. Namun, untuk memastikan, harus menunggu hasil autopsi. (124)