Tonja, DENPOST.id
Pada sasih kesanga yang jatuh pada Maret 2021, Bali akan menggelar upacara pakelem (persembahan berupa kebo) di laut Bali. Upacara yang sangat jarang ini dilakukan dalam rangka menyeimbangkan seluruh energi di Bali, baik secara sekala maupun niskala.
Demikian disampaikan Ketua PHDI Provinsi Bali, Prof. IGN Sudiana saat dijumpai, Senin (11/1/2021) di Denpasar. Kata dia, upacara pakelem sejatinya telah rutin dilangsungkan umat di Bali. Hanya saja, masih dalam jangkauan kecil meliputi desa masing-masing yang berlangsung di persimpangan jalan. “Ini manut lontar Roga Senggara Bumi dan lontar Sundari Gama memang kalau kita dalam melaksanakan upacara tawur yang juga ada kebencanaan, gering agung, pagrengseng dan sebagainya agar wajib mapekelem. Selama ini di pamucuning segara Bali belum dilaksanakan,” bebernya.
Dalam jangkauan kecil, selama ini pakelem yang dilakukan di persimpangan jalan hanya ditujukan di empat penjuru, yakni timur, barat, utara dan selatan. Maka untuk memperkuat kekuatan Dewata Nawa Sanga, maka pakelem di laut juga dilakukan untuk menetralisir wabah pandemi Covid-19. “Astungkara dengan upacara tersebut dan juga masyarakat taat dengan protokol kesehatan, ida batara akan sueca (memberi anugerah) memberikan kekuatan agar terhindar dari Covid-19,” terangnya.
Upacara tersebut akan berlangsung di Jembrana, Buleleng, Karangasem dan Denpasar. Dia berharap upacara dapat berlangsung lancar sesuai rencana dan dapat berdampak positif dalam menekan penularan dan memutus rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Bali.
Sebelumnya, upacara besar serupa, yakni pemahayu jagat juga telah dilakukan di Pura Besakih pada, Juli 2020. (106)