Dangri Kangin, DenPost
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar meminta kepada pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada agar memiliki inovasi dalam melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
”Kami melihat BUMDes yang ada di masing-masing desa bergerak di sektor perdagangan khususnya dapat melayani masyarakat secara langsung tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Namun, mereka harus bisa membuat terobosan melayani penjualan lewat online (daring),’’ kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Rabu (13/1/2021).
Menurut Alit Wiradana, BUMDes yang sudah terbentuk di 27 desa di Kota Denpasar menjadi ujung tombak pengembangan perekonomian di desa masing-masing. Keberadaan BUMDes di Denpasar memiliki peran sangat strategis dalam mengembangkan usaha. Apalagi BUMDes dapat mengembangkan usaha di luar perdagangan asalkan tidak saling mematikan usaha lainnya.
”Kita harapkan BUMDes dapat membantu masyarakat kurang mampu yang sulit mendapatkan akses di masa pendemi Covid-19 ini dengan memberi pelayanan mudah dan cepat melalui daring,’’ ujar Alit Wiradana.
Lebih lanjut ia mengemukakan, BUMDes harus tampil terdepan mampu memanfaatkan peluang dan potensi yang ada dengan potensi SDM yang andal di masing-masing desa guna dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi usaha yang dikelola cukup banyak menampung tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan angka kemiskinan yang ada di desa. Karena pengelolaan usaha milik desa harus memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Berbagai kajian sudah dilakukan dengan melibatkan pakar-pakar yang ada di desa bersama stakeholder agar pengelolaan bisnis efektif dan efisien. ”Kami melihat BUMDes multifungsi dapat meningkatkan ekonomi produktif dan membantu masyarakat. Karena BUMDes ini milik masyarakat dan keuntungan yang diperoleh dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,’’ ucapnya.
Sementara KetuaForum BUMDes Kota Denpasar, I Wayan Budi mengatakan, pandemi Covid-19 ini membuat BUMDes menjadi kacau, karena semua bergerak di bidang perdagangan omzet penjualan turun. Banyak langkah dan kreasi yang dilakukan tahun 2020 memberi penjualan lewat online agar memudahkan masyarakat, baik dari segi pelayanan maupun menjaga kesehatan dengan mematuhi prokes. ”Kami sekarang lebih banyak melayani masyarakat lewat online agar tidak ada kerumunan berbelanja di toko,’’ kata Budi.
Dia mengaku, pendapatan dirancang tahun 2020 naik, namun pandemi Covid-19 melanda dunia dan Kota Denpasar khususnya, keuntungan menjadi turun. Diharapkan, semua BUMDes hendaknya memiliki inovasi penjualan agar mampu bertahan. Tahun 2021 ini warung-warung di-support sembako yang dijual BUMDes dengan harga supplier.
”Kita di Forum BUMDes, Forum Perbekel, BPD direstui oleh Kadis PMD dan instansi terkait akan bergerak menjadi supplier. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan membuahkan hasil untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,’’ paparnya. (103)