

Gianyar, DENPOST.id
Sebuah proyek penyenderan tebing di Banjar Pelitan, Desa Kelusa, Payangan, Gianyar makan korban. Tiga orang dari 12 orang pekerja proyek tertimbun tebing longsor masing-masing I Wayan Lebih, I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra, sedangkan yang lainnya berhasil menyelamatkan diri, Kamis (14/1/2021).
Kapolsek Payangan, AKP Made Tama dihubungi mengatakan awalnya 12 orang tenaga kerja bersama-sama mengerjakan proyek tebing setinggi 7 meter. Karena siang hari, para pekerja sempat istirahat. Sekitar pukul 13.00 Wita, seluruh buruh yang berjumlah 12 orang termasuk korban selesai istirahat mulai melanjutkan pekerjaan proyek pembuatan senderan yang berlokasi di tebing tanah milik Ngurah Darmadi di wilayah Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan.
Belum ada beberapa menit pada saat bekerja, tiba-tiba tanah jurang/tebing yang tingginya sekitar 7 meter longsor dan menimbun tiga orang pekerja. Tiga orang yang tertimbun tanah, yakni I Wayan Lebih seluruh tubuhnya tertimbun, I Wayan Balik tertimbun setengah badannya dan I Nyoman Cakra tertimbun setengah badannya. Sedangkan sembilan orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Sementara korban Wayan Balik dan I Nyoman Cakra berhasil diselamatkan dari timbunan tanah longsor oleh rekan-rekannya. Sedangkan I Wayan Lebih tidak berhasil diselamatkan karena seluruh tubuhnya tertimbun longsoran tanah. Selanjutnya salah seorang buruh memanggil sopir alat berat I Gusti Ngurah Made Darmadi untuk membantu melakukan penggalian dan mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor.
Setelah dilakukan penggalian sekitar 30 menit menggunakan eskavator juga dibantu masyarakat dan anggota Polsek Payangan, akhirnya I Wayan Lebih berhasil di evakuasi, namun dalam keadaan sudah meninggal dunia. Jenazah Lebih langsung di bawa ke Puskesmas Payangan. Tidak lama pihak keluarga mengambil jenazah Lebih dan dibawa ke rumah duka.
Sementara dua korban selamat, yakni Wayan Balik dan I Nyoman Cakra di bawa ke Rumah Sakit Payangan untuk menjalani perawatan.
Kapolsek Payangan menambahkan korban Lebih mengalami luka-luka dengan mengeluarkan darah dari telinga. Lebih meninggal dunia karena 30 menit tertimbun tanah longsor.
Ditanya unsur –unsur kelalaian, Kapolsek Tama mengaku pihaknya masih penyelidikan. ”Kami masih penyelidikan lebih lanjut apakah ada unsur kelalaian dalam kasus ini,” ujarnya. (116)