Sumerta Klod, DENPOST.id
Pesta Kesenian Bali (PKB) direncanakan tetap digelar pada bulan Juni-Juli tahun 2021 mendatang. Informasi itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan Adnyana saat diwawancarai Kamis (21/1//2021) melalui telepon. Berlangsung di tengah pandemi Covid-19, pertunjukkan akan dilangsungkan secara virtual.
“Skema penerapannya luring dan daring. Ini masih dalam diskusi, tadi juga kita rapat dengan kabupaten/ kota masih mencari formula yang pas. Karena situasi (pandemi) kan fluktuatif,” teranangnya. Sebagai rencana awal, pawai PKB akan berlangsung daring. Kontingen kabupaten/ kota akan menjadi satu kesatuan atraksi daring.
“Tentu kita akan diskusikan dengan pihak istana, apakah Presiden (Jokowi) akan membuka pawai dengan hadir langsung, hadir dari istana atau rekaman,” terangnya. Terhadap rencana itu, dia menyebut Dinas Kebudayaan telah siap dengan infrastruktur dan teknis pelaksanaan menggunakan daring.
Skema itu juga telah dilakukan dalam Festival Seni Bali Jani pada tahun 2020 lalu, sehingga dia menilai teknis pelaksanaan bukanlah kendala berat.
Sementara, budayawan Prof. Made Bandem menilai bahwa PKB sebaiknya tetap digelar. “Sebaiknya tetap dilaksanakan sekecil apapun,” sarannya saat ditemui di Denpasar.
Dia menggambarkan, pembatasan kerumunan dapat dilakukan dengan skala besar, sedang dan kecil. Pada pementasan sendratari yang umumnya melibatkan 150 orang, maka menurutnya bisa dilibatkan 50 sampai 75 orang. “Kalau penontonnya ada 5.000-6.000, lakukanlah (pembatasan) hingga 1.000-1.500,” urainya.
Dia mengaku sepakat apabila PKB dilakukan luring dan juga daring dengan persentase 50:50. Namun baginya tantangannya adalah bagaimana membuat sebuah seni pertunjukan daring dengan rekaman yang mantap. “Karena ini perlu kamera yang bagus. Satu atau dua kamera, kalau tidak, ya, kurang rasanya,” pungkasnya. (106)