

Negara, DENPOST.id
Banjir yang terjadi di perbatasan Banjar Melaya Tengah Kaja dan Melaya Tengah Kelod, Jumat (29/1/2021) malam membuat korban banjir krisis air bersih.
Hujan yang terjadi beberapa jam pada Jumat petang hingga malam menyebabkan pangkung (sungai kecil) di Banjar Melaya Tengah Kaja yang melalui permukiman warga meluap. Luapan air dari hulu ini sempat menggenangi permukiman warga. Akibatnya air sumur menjadi tercemar sehingga sejumlah warga kesulitan memperoleh pasokan air bersih.
Untuk membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih, Polres Jembrana, Sabtu (30/1/2021) menyalurkan air bersih menggunakan armada water canon. Sedangkan untuk penampungan air bersih, selain menggunakan tandon air milik warga, organisasi kepemudaan memasang tendon air di pinggir jalan desa setempat.
Warga memanfaatkan air bersih ini untuk keperluan konsumsi.
Salah seorang warga, Ketut Lastrawan (52) mengakui wilayah permukiman ini memang menjadi langganan banjir.
Menurutnya, setiap musim hujan di wilayah itu selalu kebanjiran karena lokasinya rendah. “Aliran empat pangkung dari hulu di wilayah kami jadi satu pangkung sehingga cepat meluap” terangnya.
Ia mengatakan, ada dua sumur yang tercemar. Sumur tersebut biasanya dimanfaatkan tujuh KK korban banjir. Lebih lanjut dikatakan, sejatinha di wilayah permukiman ini ada jaringan pipa PDAM. Namun sangat jarang warga yang berlangganan.
Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa, mengatakan, pihaknya memakai water cannon untuk menyalurkan air bersih di lokasi agar cepat bisa membantu memenuhi kebutuhan warga. Pihaknya memastikan banjir kali ini berdampak di satu banjar dan yang saat ini sumurnya tercemar sebanyak 7 KK yang memang menghandalkan air sumur terbuka.
Pihaknya akan menyuplai air bersih hingga air sumur warga bisa digunakan. (120)