

Negara, DENPOST.id
Pasar Manuver Gilimanuk yang telah rampung sejak setahun lalu, hingga saat ini belum ditempati pedagang, sehingga fasilitas di dalam pasar nganggur.
Dari pengamatan di dalam pasar kini kotor dan penuh debu. Selain itu tampak sepi.
Sementara pedagang oleh-oleh yang sudah puluhan tahun berjualan di tempat tersebut, pascarelokasi toko/kios bahkan menambah emperan sendiri untuk kembali berjualan, sehingga lebih luas.
Sejumlah pedagang, Minggu (14/2/2021) mengaku tidak bisa berjualan di dalam pasar yang losnya sempit dan tidak nyaman. “Bagaimana berjualan di dalam jika los seperti itu. Berjualan di depan seperti ini saja sepi. Bahkan sehari belum tentu dapat penggarus. Kadang dapat kadang tidak. Tapi ya bagaimana harus tetap kerja,” kata Bu Jero salah seorang pedagang kain.
Pedagang lama katanya ada 15 orang dan sejak awal sudah tidak sepakat dengan model relokasi seperti yang dibangun. “Siapa yang mau jualan. Naruh barang saja susah,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, Komang Agus Adinata dikonfirmasi mengakui sejak rampung dibangun belum ada pedagang yang berminat untuk berjualan. “Mungkin situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini di masa pandemi,” katanya.
Terkait los pasar yang dibangun seperti yang sekarang, menurut dia modelnya dari Kementrian Perdagangan memang seperti itu. Pihaknya tidak ada izin untuk mengubahnya. Namun, pihaknya masih mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat. (120)