Ubung, DENPOST.id
Pembangunan pelabuhan penyeberangan pengumpan lokal Sanur di Pantai Matahari Terbit diprediksi akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Semua aktivitas ekonomi dikatakan bisa bergerak di lingkungan pelabuhan itu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, mengatakan, dengan dibangunnya pelabuhan pengumpan lokal Sanur menuju Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan oleh Kementerian Perhubungan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, akan dibarengi dengan pengembangan kawasan.
Karena Sanur merupakan kawasan Transit Oriented Development (TOD) sebagai simpul transportasi akan diintegrasikan dengan Trans Metro Dewata. ”Sekarang bus Trans Metro dewata jalurnya sudah dihubungkan ke Bandara Ngurah Rai menuju Pasar Badung dan dilanjutkan menuju Pantai Matahari Terbit. Penumpang dari bandara yang mau berwisata ke Nusa Penida dan sekitarnya sudah disiapkan kapal cepat di pelabuhan pengumpan lokal Sanur,’’ kata Sriawan, Senin (1/3/2021).
Sriawan mengungkapkan, pembangunan pelabuhan pengumpan lokal sudah dimulai dan menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Jendral Perhubungan Laut dan di Bali ditugaskan Kantor Syahbandar dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Benoa sebagai kuasa pengguna anggaran. Sementara Dinas Perhubungan Kota Denpasar atas nama Pemkot Denpasar melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk melancarkan pembangunan pelabuhan pengumpan lokal Sanur yang ditargetkan selesai Juni 2022.
Terkait kemajuan perekonomian masyarakat sekitar pelabuhan, Sriawan menyatakan, ada dampak langsung maupun tidak langsung. “Dampak langsung akan menjadi sumber atau potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar. Tidak langsung, pelabuhan memberi multiplier effect pergerakan perekonomian masyarakat sekitar sehingga semua aktivitas ekonomi bisa bergerak di lingkungan pelabuhan laut. Kami harapkan, dibangunnya pelabuhan pengumpan lokal Sanur dapat mendongkrak sekaligus sumber pendapatan tambahan pemasukan PAD Kota Denpasar,’’ pungkasnya. (103)
