
Mangupura, DENPOST.id
Sebuah tebing longsor menimpa Pura Pancoran Dalang, Banjar Dangin Pangkung, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi. Akibat longsoran tersebut, sejumlah bangunan pura rusak. Dalam kejadian ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp200 juta.
Perbekel Desa Kekeran, I Nyoman Suarda mengatakan Pura Pancoran Dalang secara geografis terletak di bawah tebing dekat dengan aliran sungai. Perkiraan kejadian terjadi sekitar pukul 01.00 Wita, dibarengi hujan yang turun di daerah tersebut. “Pagi hari saya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa sudah terjadi longsor yang mengakibatkan kerusakan pada pura. mungkin akibat terlalu sering hujan di sini,” ujar Suarda, Kamis (18/3/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan kerusakan sejumlah palinggih di Pura Pancoran Dalang, Kekeran baru diketahui pagi harinya. “Dari pengamatan ada empat bangunan palinggih yang mengalami kerusakan, yaitu Palinggih Pesimpangan Ratu Dalem Ped, Bale Pepelik, Palinggih Meru dan Bangunan Bale Gong. Hujan memang sering terjadi di daerah ini, tapi baru kali ini hujan membawa musibah. Selain itu, meluapnya saluran irigasi di atas tebing juga salah satu faktor penyebab kejadian ini,” paparnya.
Dia mengatakan Pura Pancoran Dalang yang juga dikenal dengan Pura Pesiraman Kangin ini, merupakan pura yang diempon masyarakat Banjar Dangin Pangkung dan sekitarnya. “Sekitar 200 orang merupakan pangempon pura ini, tidak hanya dari Banjar Dangin Pangkung tapi juga ada yang berasal dari luar banjar tersebut,” ucap Suarda.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, Bagus Nyoman Wiranata membenarkan kejadian tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi di wilayah Badung. Pihaknya pun mengaku turun langsung ke lokasi kejadian sekitar pukul 08.30 Wita.
Menurut Wiranata, TRC BPBD Badung dari pos Abiansemal sejumlah empat orang sudah melakukan assessment ke lokasi kejadian. Bangunan yang mengalami kerusakan paling parah adalah Palinggih Ratu Gede Dalem Ped. “Palinggih setinggi 15 meter yang berada di areal pura kerusakannya cukup parah, total kerugian palinggih tersebut kurang lebih Rp50 juta,” pungkasnya. (115)