

Lumintang, DENPOST.id
Pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap persedian babi potong menjelang penampahan Galungan, Selasa (13/4/2021) mendatang. Pasalnya, persediaan babi potong di Kota Denpasar masih aman.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Drh. Made Ngurah Sugiri, didampingi Kasi Keswan Drh. IA Made Sri Martini, Jumat (9/4/2021), mengatakan, mengantisipasi pemotongan babi, pihaknya memperhatikan stok ketersediaan, kesehatan dan kualitas daging yang sudah dipotong.
Dikatakannya, stok babi di Bali sebelum masa pandemi Covid tahun 2018 sebanyak 100 ribu ekor karena populasi babi yang ada 500 ribu ekor. Adanya penyakit ASF menyebabkan banyak ternak babi mati dan terjadi penurunan populasi cukup drastis. ”Kebutuhan babi potong di Denpasar 300 ekor setiap hari. Namun kebutuhan babi yang dipotong saat penampahan Galungan dua kali lipat dari hari biasanya yakni 650 ekor. Ketersediaan babi di Denpasar 2.000 ekor sehingga babi yang dipotong tidak ada masalah,’’ kata Ngurah Sugiri.
Lebih lanjut dijelaskan, sebelum dipotong, kesehatan babi harus diperiksa di rumah potong hewan (RPH) untuk menghindari terjangkit penyakit. Ini dikenal dengan pemeriksaan antemortem. Setekah dipotong, daging babi kembali diperiksa (postmortem) untuk memastikan daging sehat hingga sampai di tangan konsumen.
”Kami bukan saat penampahan Galungan saja mengecek kesehatan daging. Namun setiap hari melakukan edukasi sekaligus sosialisasi terhadap pedagang dan masyarakat terkait olahan daging agar daging dikonsumsi sehat dan aman,’’ ucapnya. (103)