Benoa, DENPOST.id
Informasi tentang peristiwa tenggelamnya KM Bandar Nelayan 118 yang terjadi pada Kamis (13/5/2021) itu didapat Basarnas sekitar pukul 09.10 Wita. Menurut Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, Kapal bertolak dari Pelabuhan Benoa sejak tanggal 8 April 2021 menuju Fishing Ground. Posisi kejadian koordinat 31° 10.70′ S 102° 16.32′ E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia).Pihaknya di Basarnas berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk mengambil aksi.
JRCC langsung mengeluarkan broadcast darurat kepada kapal- kapal di area tersebut dan mengerahkan Perth Challenger menuju lokasi. Setelah ditemukan posisi kapal, selanjutnya menjatuhkan dua sekoci penyelamat. Akhirnya pada Sabtu (15/5/2021) pukul 07.00 WIB diterima info dari Japan CG ke JRCC Australia bahwa FV Fukuseki Maru 15 telah menyelamatkan sebanyak 20 ABK KM Bandar Nelayan. Selanjutnya ditransfer ke kapal Australia Hmas Anzac dan dibawa ke Australia.
Adapun 20 ABK yang onboard di atas KM Bandar Nelayan 188 yakni Mugiyono (Cilacap), Eko Sutarko (Denpasar), Rizal Rosandi (Cianjur), Helly Josten Manalu (Karawang), Agung Saputro (Tegal ), Sudirman (Cianjur), Arifin (Jember), Agus Junaedi (Bandung), Muhammad Idris (Sulawesi), Pirman Ramadan (Bandung), Edward Steven (Jakarta Pusat), Muhamad Fathur Rizki (Karawang), Kosnandar (Jawa Barat), Daniel Christian (Banyuwangi), Ibnu Maulana (Subang), Muhtar Nur Ali (Banyuwangi), Darno (Cirebon), Dede (Tasikmalaya), Aditya Putera Pertama (Langensari Banjar) dan Muhamad Zeen (Semarang).
Apel kesiapan personel dalam rangka penjemputan ABK KM Bandar Nelayan 188 dilaksanakan di Dermaga Timur, Pelabuhan Benoa. Apel dihadiri Direktur PWNI Kemlu, Konjen Australia, Atase pertahanan Australia, Danlatamal V, Menkopolhukam, Kakansar, KKP, BP2MI, DanlanaL Denpasar, Dirpolair, Bakamla, KSOP, BPBD, Pelindo, Dan PT Bandar Nelayan. (113)