
Semarapura, DENPOST.id
Kasus gigitan anjing kembali marak di Kabupaten Klungkung. Di awal Bulan Mei seekor anjing tiba-tiba agresif dan menggigit 16 warga di Lingkungan Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh. Sayangnya, di tengah kondisi ini, Dinas Kesehatan Klungkung justru tak memiliki stok Serum Anti Rabies (SAR), sehingga kasus gigitan anjing yang memiliki risiko tinggi harus dikoordinasikan dulu ke Provinsi Bali.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Klungkung, Wayan Karyana, menjelaskan, stok SAR sudah kosong sejak awal tahun 2021. Padahal dari segi anggaran, Diskes sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan SAR. Namun pengadaan SAR tidak dapat direalisasikan karena tidak muncul dalam e-katalog.
“SAR kita tidak punya. Sejatinya di kabupaten kita sudah punya anggaran tetapi beli belum dapat. Barangnya tidak ada, sehingga harus minta ke Provinsi,” terang Karyana belum lama ini.
Untungnya, di tengah kekosongan stok SAR ini, korban gigitan anjing yang terjadi sejak awal tahun 2021 tidak ada yang berisiko tinggi, sehingga tidak ada warga yang memerlukan SAR. Kalaupun ada, Karyana memastikan pihaknya akan mengupayakan berkoordinasi ke Provinsi, sehingga bisa mendapatkan SAR. Di samping itu, menurut Karyana, jika tidak berhasil mendapat SAR, korban gigitan anjing dengan risiko tinggi tetap aman, asalkan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) secara lengkap.
“Kalau untuk stok Vaksin Anti Rabies (VAR) di Diskes masih aman. Kita masih punya tersisa sekitar 1.500 vial,” pungkasnya. (119)