Singaraja, DENPOST.id
Penyu Hijau termasuk salah satu satwa langka yang dilindungi. Saat bertelor, satwa ini akan mencari daratan dan menanam telornya sebelum menetas menjadi tukik. Nah, kawasan Pantai Buleleng kerap menjadi tempat satwa langka ini, menetaskan telornya.
Salah satu sosok yang tak asing di bidang penangkaran tukik adalah Gede Widiada (58) yang akrab disapa Popo. Bapak sembilan anak ini, sudah mulai berkecimpung di bidang penyelamatan Penyu Hijau ini, sejak 1992. Sekitar 25 ekor Penyu Hijau sudah dibantu “persalinannya” dari bertelor hingga menetas dan mengembalikan induknya ke laut lepas. “Kalau dihitung sekitar 25 ekor Penyu Hijau sudah tiang (saya) temukan dan bantu hingga saat ini,” ucap Popo, Minggu (23/5/2021) di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, Singaraja.
Penyu Hijau yang ke-25 itu, bertelur di dekat Warung Droop Out Pantai Camplung yang sekaligus dijadikan tempat tinggalnya. Penyu itu, ditemukan bertelor pada, Sabtu (22/5/2021) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita. “Saya temukan bertelor jam dua dini hari. Lanjut saya bantu karena sudah langsung menetas,” ungkapnya.
Popo pun memanfaatkan perahu jukungnya untuk menjadi tempat penampungan sementara sebelum dibawa ke penangkaran. Sebanyak 48 tukik berhasil ditampung untuk dikirim ke penangkaran di kawasan Pantai Penimbangan. “Biasanya sekitar tiga Minggu ditangkarkan sebelum siap untuk dilepaskan ke laut lepas,” ucapnya.
Popo pun merasa bangga sejauh ini bisa ikut terlibat sebagai salah satu relawan save (penyelamat) Penyu untuk kelestarian satwa langka ini. (118)