Denpasar, DENPOST.id
PWI Provinsi Bali menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) selama dua hari, Jumat (28/5/2021) hingga Sabtu (29/5/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali ini bersinergi dengan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar.
UKW angkatan VIII diikuti sebanyak 19 peserta yang terdiri dari 12 peserta muda, 3 peserta madya dan 4 peserta utama.
Ketua PWI Provinsi Bali, IGMB Dwikora Putra, mengatakan, UKW Angkatan VIII ini mengusung tema “Wartawan Kompeten, Pers Keren”.
Tema tersebut diusung menurut Dwikora untuk menghasilkan wartawan yang berkompeten sehingga memiliki kompetensi untuk mengetahui, menguasai kaidah-kaidah jurnalistik sesuai bidangnya agar menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu.
Keren yang dimaksud Dwikora, merupakan wartawan yang tidak hanya berkompeten, tetapi wartawan yang tampak tangkas karena menguasai bidangnya dalam karya jurnalistik.
“Artinya mereka profesional di bidangnya. Memiliki kompetensi yang sesuai dengan yang diperlukan sebagai seorang wartawan.
Utamanya dapat menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan bagus serta kualitasnya sudah memadai,” jelasnya.
Dwikora mengharapkan, UKW VIII PWI Provinsi Bali yang bersinergi dengan PT Pegadaian VII Denpasar, diharapkan dapat mewujudkan wartawan yang mampu bersaing di zaman teknologi terutama di masa pandemi, sehingga akan memiliki wartawan dengan SDM yang berkualitas unggul.
Sementara Direktur UKW PWI Pusat, Prof. Dr. Rajab Ritonga, mengungkapkan, UKW menjadi kegiatan yang sangat penting bagi profesi wartawan untuk membuktikan keprofesionalan dan kualitas profesi sebagai wartawan.
“Selama dua hari peserta akan diberikan rangkaian tes, apakah mereka ini betul-betul menjalani profesinya sebagai wartawan yang berkompeten atau tidak,” sebutnya.
Dikatakan Rajab Ritonga, dari 120 ribu wartawan yang ada di Indonesia, anggota PWI sendiri baru sekitar 13 ribu yang menyandang status kompeten.
“Memang banyak jumlah wartawan di Indonesia, tapi wartawan yang dikatakan berkompeten rupanya belum mencapai 10 persen,” katanya. (120)