Negara, DENPOST.id
Salah seorang penggali sumur, Wayan Sujana (51) dari Lingkungan Menega, Kelurahan Dauh Waru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Sabtu (29/5/2021) terkubur di dalam sumur sedalam delapan meter selama delapan jam.
Setelah dievakuasi, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Korban mengalami kecelakaan kerja/tertimbun tanah saat penggalian sumur di halaman belakang rumah I Gusti Putu Sujendra, di Banjar Anyar Kampung Saba, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana.
Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, kecelakaan kerja itu berawal ketika korban dan saksi Komang Adi Adnyana (25) yang merupakan anak kandung korban berkerja membongkar sumur pada Jumat (28/5/2021) dari pukul 08.00 wita sampai 12.00 wita.
Karena cuaca hujan, dilanjutkan keesokan harinya Sabtu (29/5/2021) pukul 08.00 wita.
Saat itu Komang Adi Adnyana bersama saksi Gede Sudiana (49) yang merupakan sepupu korban melanjutkan pembongkaran sumur.
Korban kemudian datang membawa mesin pompa air sekitar pukul 10.00 wita.
Setelah itu Komang Adi Adnyana bersama dengan korban bergantian melakukan pembongkaran sumur.
Kemudian pukul 12.00 wita korban berserta Komang Adi beristirahat.
Pukul 13.00 wita korban melanjutkan pekerjaan pembongkaran sumur, sementara Komang Adi Adnyana dan Gede Sudiana membantu dari atas sumur untuk mengangkat tanah dan batu bata yang menjadi dinding sumur.
Saat korban hendak bergiliran dengan Komang Adi Adnyana untuk melakukan pembongkaran sekitar pukul 13.30 wita terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban tertimbun di dalam sumur.
Setelah mengetahui korban tertimbun, kedua saksi meminta pertolongan kepada pemilik rumah dan warga setempat.
Setelah dilaporkan ke pihak terkait, petugas gabungan dari pos pertolongan dan pencarian Jembrana, Polsek Kota Jembrana, Brimob Datasemen C Polda Bali dan BPBD Jembrana melakukan evakuasi.
Labilnya tanah di sekitar sumur, menghambat petugas gabungan melakukan evakuasi korban.
Korban baru berhasil dievakuasi dari sumur sedalam delapan meter tersebut hampir delapan jam dengan kondisi meninggal dunia.
Setelah berhasil dievakuasi pada Sabtu (29/5/2021) sore, jenazah korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis sebelum dibawa ke rumah duka.
Dari pemerikaaan tim medis tidak ditemukan tanda luka pada tubuh korban. Dipastikan korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen.
Atas peristiwa tersebut dari keluarga korban telah mengiklaskan kematian korban dan tidak akan dilakukan otopsi. (120)