Dugaan Korupsi Masker Berlanjut, Empat Pejabat Ditanya Soal BTT

picsart 06 01 06.14.00
Kasi Intel Kejari Karangasem, Dewa Gede Semaraputra.

Amlapura, DENPOST.id

Kasus dugaan korupsi masker scuba senilai Rp2,9 miliar terus dikebut. Menggali keterangan, Senin (31/2/2021), Kejaksaan Negeri (Kejari) Karangasem memanggil empat pejabat Pemerintah Kabupaten Karangasem. Keempatnya dipanggil untuk memberi kesaksian terkait proses pengadaan masker.

Salah satunya, yakni Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa. Dikonfirmasi media saat diperiksa, Arimbawa mengaku pihaknya diberi pertanyaan perihal mekanisme pengamprahan Belanja Tidak Terduga (BTT). “Ketika ditanya demikian, saya menjelaskan bahwa BPBD Karangasem hanya bertugas beri rekomendasi terhadap pengajuan BTT oleh Dinas Sosial, ” ungkap Arimbawa.

Baca juga :  Saraswati, Upakara di Sekolah Dibatasi

Secara rinci, dia mengungkapkan mekanisme sampai akhirnya ia mengeluarkan rekomendasi. Pertama, yakni lewat Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang dibuat OPD pengampu. Setelah itu, dilanjutkan ke pengajuan melalui verifikasi di inspektorat. Setelah diverifikasi, baru ke BPBD Karangasem untuk meminta rekomendasi. “Setelah lengkap syarat itu, baru kita mengeluarkan rekomendasi,” tuturnya.

Tak hanya Arimbawa, tiga pejabat lainnya yang diperiksa, di antaranya Bendahara BTT dan dua orang pejabat di Kantor Badan Pengelola Keuangan serta Asset Daerah (BPKAD).

Baca juga :  Kedatangan Joko Widodo Disambut Ribuan Siswa

Sementara Kasi Intel Kejari Karangasem, Dewa Gede Semaraputra, menegaskan keempatnya baru sebatas saksi. Ketiganya diperiksa terkait dana BTT. “Seperti kemana anggaran tersebut digunakaan dan mengapa harus dilakukan pengadaan masker, ” ucapnya.

Usai meneriksa keempat saksi, penggalian informasi akan terus dilakukan kejari. Salah satunya akan memnaggil Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). “Pengumpulan bukti sudah dapat semua. Makanya kita tunggu perkembangan penyidikan, nanti kita akan tahu tindakan dari penyidik selanjutnya, ” pungkasnya. (yun)

Baca juga :  Pandemi, Jasa Karangan Bunga Andalkan Penjualan Online

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini