LEBIH dari setahun dunia menghadapi pandemi Covid-19. Segala aktivitas masyarakat termasuk perekonomian warga sangat terdampak. Dunia pendidikan juga tidak luput dari imbas pandemi global ini. Selama pandemi kegiatan belajar-mengajar berlangsung secara dalam jaringan (daring). Meski begitu, masyarakat perlahan mulai bangkit, pelan-pelan beraktivitas, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sementara terkait pendidikan, meski beberapa sekolah sudah ada memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun sebagian besar masih melaksanakan belajar dari rumah (BDR). Meski berlangsung jarak jauh, namun upaya-upaya untuk mengingatkan siswa akan pentingnya menerapkan prokes 6 M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menjaga imun dan mengurangi mobilitas terus disisipkan di antara materi-materi ajar utama. Berbagai trik dilakukan para guru untuk selalu mengingatkan anak didik tentang disiplin prokes.
Seperti yang dilakukan salah seorang guru di SD Saraswati 6 Denpasar, Ni Putu Ryandhita Indra Dewi. Agar anak didiknya senantiasa menerapkan prokes meski tetap diam di rumah, Wali Kelas II A ini memberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19 sembari mengisi masa jeda sekolah pascates akhir semester. Seperti meminta siswa membuat video tentang cara mencuci tangan yang benar agar bebas dari kuman, bakteri dan virus. “Motivasi dalam tugas membuat video mencuci tangan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku (kebiasaan) siswa yang dibantu oleh orangtua tentang pentingnya mencuci tangan dengan langkah-langkah yang benar,” terangnya, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dikatakan Ryandhita, mencuci tangan dengan benar harus dibiasakan bahkan dijadikan budaya sejak dini. Selain mempraktikan mencuci tangan dengan benar, para siswa juga diminta menyampaikan ajakan untuk selalu taat prokes di mana saja dan kapan saja. “Siswa kami minta untuk mengingatkan siapa saja untuk selalu disiplin menerapkan prokes 6 M yakni menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan benar, menghindari kerumunan, menjaga jarak, menjaga imun dan mengurangi mobilitas,” paparnya.
Lewat tugas-tugas tersebut, Ryandhita berharap para siswa bisa sekaligus menjadi agen perubahan perilaku untuk lingkup keluarga dan lingkungan di sekitarnya. “Kami harapkan para siswa selain menerapkan untuk diri sendiri juga bisa mengajak keluarga atau orang-orang terdekat untuk selalu taat prokes. Dengan begitu kesehatan akan terjaga dan siswa bisa mengikuti pelajaran dengan gembira. Kita semua berharap pandemi bisa lekas berlalu dan segala aktivitas termasuk aktivitas belajar bisa berlangsung kembali seperti dulu,” ucapnya.
Trik membuat video mencuci tangan ini rupanya disambut gembira para siswa. Mereka terlihat semangat dan gembira mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar. Usai mencuci tangan, tidak lupa mereka menyosialilasikan sekaligus mengajak teman-temannya untuk selalu menerapkan prokes. (suryaningsih)
