Sumerta, DENPOST.id
Rencana pembukaan pariwisata ke Bali yang direncanakan pada Juli mendatang, terkesan belum pasti. Nasib pariwisata Bali itu berada di tangan Pemerintah Pusat, sedangkan Bali hanya menyiapkan diri saja.
Pesan itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa yang ditemui belum lama ini di Denpasar. “Persoalan kapan border untuk wisatawan mancanegara itu dibuka, itu terus terang bukan kewenangan kita, melainkan kewenangan Pusat,” tuturnya.
Kata dia, ada sejumlah kementerian yang terlibat sebagai penentu dibukanya pariwisata Bali, meliputi Kementerian Pariwisata, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.
Mengenai kesiapan pengelolaan pariwisata berbasis new normal, Astawa menyebut unsur yang akan dijadikan kawasan pariwisata dengan pembatasan, meliputi transportasi, akomodiasi dan pendukung lainnya, telah matang dioperasikan.
“Semoga dengan upaya itu, Pemerintah Pusat bisa memberikan kepastian kapan border mancanegara untuk Bali bisa dibuka,” ungkapnya.
Sembari menunggu kepastian, Pemerintah Provinsi Bali berupaya menggali potensi pendapatan di bidang pariwisata, salah satunya Work From Bali. Dari program ini, sekitar 20 kegiatan kementerian akan digelar di Bali.
Astawa berharap, tamu-tamu yang datang ke Bali hendaknya menggelar kegiatan secara tersebar, tidak hanya berpusat di satu kabupaten/ kota saja. “Selanjutnya kita harap kegiatanya tidak hanya rapat, namun juga travel,” tutur Astawa. Dengan begitu, kehadiran tamu-tamu itu dapat menggerakkan ekonomi Bali, meski belum dapat dipastikan seberapa besar dampaknya.
Ketua IHGMA Bali, Yoga Iswara, saat diwawancarai wartawan mengatakan, membuka pariwisata pada bulan Juli mendatang juga menjadi harapan Presiden RI, Joko Widodo. Dia optimis bahwa pariwisata Bali segera dapat dibuka.
“Saat ini ada 1.137 akomodasi pariwisata yang telah memenuhi sertifikasi CHSE. Apalagi tingkat kesembuhan (pasien Covid-19) di Bali mencapai 95 persen, serta vaksinasi yang gencar. Sudah saatnya kita open border,” ujarnya. (106)