Ekonomis, Umat Syukuri Atma Wedana Massal Saat Pandemi

picsart 06 19 06.39.36
ATMA WEDANA - Upacara atma wedana di Kota Denpasar menerapkan protokol kesehatan.

Dauh Puri, DENPOST.id

Puluhan umat Hindu mengikuti upacara Atma Wedana massal yang digelar Yayasan Tridatu, yang berakhir pada Sabtu (19/6/2021) di Jl. Nusa Kambangan, Denpasar Barat. Kegiatan itu dikonsep dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin.
Para peserta itu bersyukur kegiatan keagamaan ini bisa digelar saat krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Selain ekonomis, pembatasan peserta juga diasumsikan aman dari penularan Covid-19.

Pujiastini, salah satu peserta Atma Wedana massal mengatakan, kegiatan ini sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kewajiban sebagai umat beragama.
Jika digelar secara mandiri, menurutnya, biaya yang diperlukan lebih besar daripada digelar secara massal. “Saya sangat bersyukur dengan ini, bisa lebih hemat, dan bisa menuntaskan kewajiban kepada leluhur,” terang warga yang tinggal di Jl. Teuku Umar ini.

Baca juga :  Jumat, 141 Orang Positif Covid-19 dan Satu Pasien Meninggal di Denpasar

Ketua Panitia, Jero Mangku I Wayan Cika, menerangkan, penerapan protokol kesehatan menjadi pedoman dari kegiatan ini. Kata dia, pada saat pendaftaran dan rapat-rapat, para peserta sepakat jika akan mengikuti protokol kesehatan, agar upacara ini sukses.

Gambaran penerapan protokol kesehatan yakni peserta yang masuk harus dicek suhu, dan boleh masuk jika suhu badan normal. Peserta yang terlibat dalam upacara dibatasi, dan wajib mengenakan masker atau pelindung wajah.

Baca juga :  Ini Alasan Oknum Advokat Gunakan Ganja

Nyoman Kenak, selaku pendiri Yayasan Tridatu mengatakan, teknis pelaksanaan upacara ini telah dipersiapkan secara matang di awal. Panitia, peserta, penari dan penabuh, termasuk sulinggih diimbau menaati protokol kesehatan.
“Kami penyelenggara sejak awal mengimbau bahwa peserta harus ikuti prokes. Karena sukses tidaknya kegiatan ini bergantung peserta. Syukurlah, hingga hari terakhir, kegiatan berjalan lancar,” tuturnya.

Dia menyebut kegiatan ini disambut antusias oleh warga. Bahkan, ada beberapa warga yang hendak mendaftar ditolak karena kuota penuh. Upacara ini dirangkai dengan Atma Wedana dan Metatah massal yang digolongkan sebagai Manusa Yadnya sebagai penghormatan kepada leluhur. (106)

Baca juga :  Bali Vaksinasi Perdana, Sejumlah Pejabat Gagal Penuhi Syarat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini