
Dauh Puri, DenPost
Di masa pandemi Covid-19, membawa dampak menurunnya pendapatan ekonomi keluarga. Terlebih lagi ada keluarga sampai dirumahkan dari tempat kerjanya. Tentu ini menimbulkan berbagai dampak terhadap keluarga, salah satunya ada kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar melakukan sosialisasi pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui Sistem Informasi Online (Simfoni) Perlindungan Perempuan dan Anak. Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati, Rabu (23/6/2021).
“Kita sering melihat di media massa sering diberitakan terjadi kekerasan pada perempuan dan anak. Namun, sampai saat ini belum ada data pasti terhadap kekerasan yang terjadi selama ini,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengaku melalui Simfoni yang yang dibangun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI ini, diharapkan dapat mendata menyampaikan apabila terjadi kekerasan pada perempuan dan anak, sehingga bila terjadi kekerasan bisa tercatat melalui Simfoni.
Untuk itu, Sri Wetrawati berharap semua stakeholder yang terlibat dalam penanganan kekerasan perempuan dan anak turut aktif mengelola aplikasi Simfoni, sehingga memiliki data sama dari tingkat daerah sampai pusat. Simfoni yang telah didirikan sejak tahun 2016 tersebut, telah mencatat 37 kasus sejak tahun 2021, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 27 anak perempuan.
Menurut Wetrawati, data yang telah diinput melalui Simfoni menjadi informasi penting yang bisa dimanfaatkan seluruh unit pelayanan, serta bahan advokasi instansi terkait.
Sementara I Made Atmajaya (ketua panitia) menambahkan sosialisasi ini diharapkan para peserta mampu mengimplementasikan materi yang didapat dalam sosialisasi. Pelatihan yang berlangsung sehari tersebut, diikuti 30 orang peserta dari unsur kepolisian, unsur kesehatan, LSM dan LBH dengan narasumber Kementerian PPA melalui zoom meeting, dan fasilitator Simfoni Provinsi Bali. (112)