
Mangupura, DENPOST.id
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, mengunjungi usaha budidaya Kelompok Peternak Madu Kele-jele Tegal Sari, di Gria Tegal Sari, Br. Lebah Sari, Desa Mambal, Rabu (23/6/2021). Turut didampingi Komisi I DPRD Badung, Ponda Wirawan; Camat Abiansemal, Ida Bagus Putu Mas Arimbawa; Ketua Kelompok Budidaya Madu Tegal Sari, Ida Bagus Weda; Ketua Pasikian Yowana Kecamatan Abiansemal, I Made Darmawan, Perbekel Desa Adat Mambal, kelian dan tokoh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini, permintaan terhadap madu kele-kele cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan madu kele-kele diyakini mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam meningkatkan imun atau kekebalan tubuh, serta untuk asam urat, asam lambung, rheumatic, diabetes, hepatitis dan anti radang tanpa menimbulkan efek samping.
Wabup mengatakan Madu Tegal Sari, dengan merk “Klanceng” ini merupakan madu hasil usaha budidaya kelompok peternak madu Tegal Sari dari lebah hutan (kele) dari serbuk sari bunga yang berfungsi membantu perbaikan sel yang mati dan meningkatkan hormone testosteron. “Kepada masyarakat yang mau beternak atau mencari madu kele-kele, mari berkunjung dan belajar di sini, karena dari sini sudah terbukti bahwa lebah jenis ini bisa hidup di daerah ini dan ilmunya bisa diperoleh dari kelompok peternak madu Tegal Sari,” ujarnya.
Sementara Ketua Kelompok Tegal Sari, Ida Bagus Weda melaporkan dalam mengambil madu harus melakukannya dengan hati-hati jika tidak ratu lebah yang ada di dalam sarang bisa terluka dan bisa meninggalkan sarangnya, serta tidak mau lagi memproduksi madu. Budidaya Madu Kele-Kele sudah terbentuk dari 2018, yang hingga sekarang sudah beranggotakan 15 orang dan terdapat 31 kotak sarang lebah.
Dikatakan dengan modal awal Rp1,5 juta per sarang lebah, rata- rata 1 sarang mendapatkan setengah liter seharga Rp400 ribu, di mana di setiap sarangnya memiliki rasa yang berbeda- beda tergantung makanan atau sari bunga yang dikumpulkannya. (115)