
Gianyar, DENPOST.id
Dalam kondisi pandemi Covid-19, berbagai usaha kena imbasnya. Seperti dialami Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAM TS) Gianyar, yang mengalami penurunan pendapatan hingga Rp1 miliar lebih per bulannya.
Bahkan karena dampak pandemi, sebanyak 657 pelanggan menyatakan berhenti berlangganan air bersih atau mencabut sambungan rumah. Guna mengurangi kerugian yang lebih banyak, pihak PAM TS melakukan langkah-langkah efisiensi. Hal ini, disampaikan Direktur Utama PAM TS Gianyar, Made Sastra Kencana, Kamis (24/6/2021).
Sastra Kencana mengatakan pandemi Covid-19, berdampak terhadap PAM TS. Banyak pelanggan, yakni hotel, vila, home stay dan sebagainya banyak yang tidak mampu bayar rekening air. Bahkan banyak pelanggan air mencapai 657 pelanggan menyatakan berhenti menggunakan air PDAM. Hal ini alasan tidak mampu bayar air karena tidak ada pendapatan.
Selain itu, banyak pelanggan tidak bayar air, sehingga pihak PAM TS bekerjasama dengan pihak Kejaksaan Negeri Gianyar melakukan penagihan terhadap konsumen yang tidak bayar. Sebab, hidupnya PAM TS hanya mengandalkan pembayaran rekening pelanggan karena tidak ada pemasukan lain.
Dikatakan Sastra Kencana, hingga Mei 2021, jumlah tunggakan pelanggan mencapai Rp2,5 miliar. Pelanggan yang menunggak diberikan keringan untuk membayar tunggakan secara mencicil. Di samping permasalahan tunggakan, PAM TS Gianyar dihadapkan masalah penurunan pendapatan diakibatkan pelanggan bisnis hotel dari niaga turun golongan menjadi pelanggan rumah tangga, sehingga hanya dikenakan tarif dasar. (116)